Porosmedia.com, Kab. Pangandaran – Rencana pembangunan fisik yang dimiliki perseorangan di area sempadan Cikembulan Pass, yang selama ini merupakan lahan publik, di protes ratusan warga.
Ratusan warga tersebut dominan dari Desa Cikembulan, Kec. Sidamulih, Kab. Pangandaran. Selama aksi demonstrasi damai, di Bunderan Cikembulan, Senin (9/9) petang membawa pesan tulisan lewat spanduk dan poster menyatakan penolakan.
Salah satu tuntutan warga menuntut pengusaha yang juga pengacara asal Bandung, Toto Hutagalung yang beberapa bulan lalu memperoleh surat Hak Pengelolaan Lahan (HPL), agar menghentikan kegiatan, hingga ada kejelasan dari Pemkab Pangandaran soal rencana pembangunan dan legalitas lahan.
Menurut Koordinator Forum Peduli Sempadan Pantai Cikembulan Pass, Iwan Hardiana, warga tak pernah disosialisasikan soal rencana pembangunan. Bahkan Toto Hutagalung dinilai sering mencatut nama Panglima TNI maupun Bupati Pangandaran untuk menakut-nakuti warga. “Ini gerakan moral terkait aktivitas pembangunan, sekaligus memprotes arogansi seseorang tanpa sosialisasi. Pencabutan nama Panglima TNI dan Bupati oleh Pa Toto dalam HPL sempadan pantai adalah tidak benar dan merupakan pencemaran nama baik,” katanya.
Iwan menilai, sebelum dikeluarkannya HPL, mestinya ada aturan yang menaungi, yakni Perbup. Warga tak akan menolak pembangunan sepanjang aspek hukum dipenuhi dan bermanfaat buat warga sekitar. “Kita mempertanyakan, mengapa lahan publik diprivatisasi seolah jadi milik pribadi? HPL juga tak boleh diserahkan kepada pribadi, karena rentan diperjualbelikan,” tandasnya.
Forum meminta kepada Pemkab untuk mencopot label Pos Satpam/Security Sopo Jodam di area publik sempadan pantai Cikembulan. Karena tulisan tersebut menunjukkan pengakuan sebagai area privat atau milik pribadi. Padahal selama ini warga bebas mengakses area tanpa merasa wilayah itu milik perseorangan.
Bupati Jeje Wiradinata yang bersama Kapolres dan Dandim yang menerima perwakilan warga di Hotel Menara, Pangandaran, sesaat setelah aksi demonstrasi, menyambut baik kepedulian warga terhadap aktivitas pembangunan di Cikembulan. Ia pun berjanji akan menyurati Toto Hutagalung agar menghentikan sementara proses pembangunan.
“Saya akan kirim surat ke Pa Toto untuk menghentikan kegiatan sampai ada kejelasan legalitas atau izin resmi dikeluarkan. Yang lain-lainnya jangan dulu,” kata Jeje terkait pertanyaan warga soal pencatutan nama Bupati.***
https://youtu.be/rGUnWPKSMrY?si=VMLxS8FcmDkBW5V3