Wamentan Lakukan Sidak ke Pasar Serpong

Syarifah Tun Naza
Wamentan lakukan sidak ke pasar serpong
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Rabu 2 Maret 2022. (Foto: Beritasatu.com)

Porosmedia.com, Serpong – Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (2/3/2022). Sidak ini dilakukan untuk mengecek harga komoditas pangan yang mulai merangkak naik jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun 2022.

Dalam sidak tersebut, Harvick langsung berdialog dengan sejumlah pedagang dan juga pengunjung pasar untuk mengetahui secara langsung keluhan yang mereka alami. Hal itu diungkapkan Wamentan saat ditemui di pasar Serpong.

“Dari kunjungan ini saya berupaya meninjau langsung bagaimana ketersediaan beberapa komoditas pangan kita di lapangan, khususnya di pasar tradisional. Tangerang Selatan ini merupakan wilayah penyangga Jakarta yang dekat dengan pemerintahan. Dari sidak ini kita akan bisa tahu apa keluhan para pedagang dan juga pengunjung, apa saja kesulitan mereka terkait komoditas pangan dan ini yang kemudian akan kita laporkan ke Bapak Presiden untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pihak terkait agar ketersediaan komoditas pangan kita tetap terjaga apalagi jelang Ramadan dan Lebaran 2022,” ungkap Harvick.

Baca juga:  Lewat GPM, Masyarakat Kota Bandung Mendapatkan Akses Pangan Murah

Ditambahkannya, pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan dan keseimbangan pangan agar roda perekonomian di masyarakat terus berjalan. Kementan akan terus berupaya berdiskusi dan memastikan ketersediaan bahan pangan dengan produsen dan importir pangannya.

“Kalau memang daya beli masyarakat masih ada dan masih tinggi, maka kita akan terus dorong ketersediaan komoditas pangan di masyarakat melalui petani dan produsennya langsung. Bagi kita, dinas kota/kabupaten, provinsi di masing-masing daerah juga di pemerintah pusat harus terus melakukan pengawasan bersama dan kita juga akan melakukan pengawasan pada para importirnya agar tidak melakukan penimbunan sehingga pasokan pangannya tetap terjaga,” tegasnya.

Terkait kenaikan beberapa komoditas pangan seperti minyak goreng, kedelai, daging sapi yang selama ini terjadi di masyarakat, pihak Kementan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, termasuk berupaya mengatur regulasi impor pangan seperti sapi maupun kedelai.

“Kita berupaya untuk memutus jaringan impor yang terlalu panjang sehingga ketika barang diterima masyarakat lonjakan harganya tidak terlalu tinggi. Karena kita pastinya akan sulit menyetop keran impor lantaran banyak masyarakat kita yang juga butuh beberapa komoditas pangan impor untuk kebutuhan pangannya sehari-hari. Bagi kita, jika memang kondisi komoditas lokalnya masih lebih tinggi dari komoditas impor maka kita bisa menentukan harga. Itu yang memang jadi konsentrasi pemerintah, dan saya pikir di sini (Tangsel) sudah cukup baik pola penyaluran distribusi pangannya sehingga bisa jadi role model daerah lain dalam menjaga kestabilan pasokan bahan pangan dan kestabilan harganya,” tandasnya.

Baca juga:  Raih Predikat UHC, Tangsel Dapat Penghargaan dari BPJS Kesehatan

Chairul Fikri / Fbrzio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *