Ono Surono di diskusi JMSI Jabar, Menyayangkan persoalan Pendidikan dan Perikanan di Jawa Barat

Jajat Sudrajat

Porosmedia.com, Bandung — Kembali JMSI (Jaringan Media Syber Jawa Barat) diskusi di edisi V, Sabtu, 3 Agustus 2024, di sekretariat JMSI Jabar, Jl. Maskumambang 39 Bandung dengan menghadirkan narasumber Ono Surono S.T. (kandidat Gubernur Jabar dari PDI Perjuangan), yang pemikirannya akan dibahas oleh pengamat politik Unpad Dr. Firman Manan dan pengganti Sekretaris PW Muhammadiyah Dr. Iu Rusliana oleh Dadan Hendayana Sekretaris JMSI Jabar.

Narasumber pada edisi IV dan sesi sebelumnya yakni :
1. Arfi Rafnialdi, S.T., M.B.A (Kandidat Walikota Bandung) 23 Juni 2024
2. Yena Iskandar Ma’soem, S.Si, Apt., M.M.R.S (Kandidat Walikota Bandung) 30 Juni 2024
3. Dr. Bima Arya (Kandidat Gubernur Jabar) 7 Juli 2024
4. Dr.-Ing. H. Ilham Akbar Habibie, Dipl.Ing., M.B.A. (Kandidat Gubernur Jabar) 14 Juli 2024

Inilah ide dan gagasan Ono Surono yang lahir di Kab. Indramayu pada tema Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat. Pengalamannya diakui Ono bahwa dirinya aktif dalam politik  selama 20 tahun bebareng aktifitas organisasi sebagai Ketua Himpunan Nelayan, Masyarakat Nelayan, pada bisnisnya Ono; tekun, berdagang Ikan dan Udang. Selain itu pernah menjabat Ketua Koperasi Perikanan Indonesia. Makanya jangan ragukan Ono Surono menitik karier dari bawah.

Baca juga:  Inilah Pemenang Lomba Krenova Klaten 2024

Banyak kupasan oleh Ono Surono pada diskusi, yang memberikan pesan kepada 50 juta penduduk Jabar jangan khawatir tentang masalah di Jabar ucap Ono Surono.

Membidik permasalahan di Jawa Barat baik itu bidang kesehatan, pendidikan, kemiskinan dan dan lapangan pekerjaan adalah ulasan Ono Surono. Karena itu, Kata Ono Surono mengajak para Calon Gubernur harus harus bisa menyusun dari semua aspek; lewat metode baik top down, butten up dan teknokrat. Tapi menurut Ono, semua karakter itu belum bisa mengatasi permasalah di Jawa Barat. Makanya harus didiskusikan bersama.

Masalah pendidikan bagi Ono Surono masyarakat Jabar rata-rata sampai 8 tahun mengemban sekolah. Miris memang. Apalagi melihat sekolah negeri saat ini melakukan praktek dana partisipasi sekolah khususnya di Kab. Cirebon.dengan jumlah yang besar. Dan ini menjadi faktor utama bagi masyarakat yang sulit mendapatkan pelayanan sekolah. Lebih disayangkan masyarakat yang tidak mampu terpaksa masuk sekolah swasta dengan biaya yang lebih mahal bahkan mengurungkan niat untuk sekolah.

“Mari bangun Pendidikan yang baik. bukan program kebaikan pendidikan dengan cara membebankan orang tua membayar partisipasi sekolah yang variatif dan dipaksakan hanya untuk masuk sekolah negeri”, ucap Ono

Baca juga:  H. Enang Sahri Lukmansyah : Reses Sarana Menyampaikan Harapan dan Keinginan Masyarakat

Paparan Ono Surono sebagai pembuka diskusi ditanggapi Dadan Hendaya selaku Panelis dari JMSI yang milirik Ono Surono seperti wajah Keanu Reeve pada film Jhon wick. Kata Dadan terkait pemekaran daerah di Jabar, seperti di Kab. Bandung Barat masih banyak gedung yang terbengkalai dan mesin pemerintahannya yang kurang maju.

Memang betul apa yang diurai Kang Dadan, ucap Ono Surono bahwa dalam aturan induk tentang pemekaran daerah baru belum maksimal. Tapi mendorong pemekaran itupun perlu ada kajian ulang. Karena berbagai kajian dan analisa tentang daerah yang akan dijadikan daerah otonom baru perlu di lihat semua. Minimal, pertumbuhannya secara ekonomi dan industri.

Pengamat Politik Unpad Dr. Firman Manan memuji dalam gagasan Jawa Barat Selatan yang dibuka Ono Surono. Namun kata Firman  menyinggung dan mengupas pembangunan Jabar Selatan dan Jabar Timur pendekatannya harus bagaimana? Karena ini selalu dijadikan isu disaat Pilkada di Jabar

Kawasan tersebut, bagi Ono menanggapi dari Kang Firman, Ono menjawab dengan ederhana perlu fokus dan memaksakan perihal budaya. Misalnya bagaimana merubah masyarakat pertanian kepada industri itu tidak mudah. Makanya saya sangat kurang setuju saat Gubernur Emil mengkaji rencana Jabar Selatan dan Timur. Kenapa demikian. Karena tidak pernah melakukan proteksi oleh pemerintah. Apalagi masuk kawasan Rebana.

Baca juga:  Plt Ketua PWI Kota Cimahi Fredy Hutasoit Apresiasi Pada PJ Walikota Cimahi Dan Forkopimda Atas Monitoring Gereja-gereja

Disisi lain, disinggung kaitannya dengan dunia perikanan di Jawa Barat. Bahwa Jabar sebagai pusat Budi daya perikanan. Menurut Ono potensi Budi daya atau over fisik penangkapan ikan yang berlebihan. Maka dari itu, perlu  Infrastruktur untuk meningkatkan produksi dan pengembangan sarana prasarana gudang perikanan. Terus kenapa. Kembali Ono jelaskan bahwa pemasaran yang banyak ke daerah jakarta.perlu diperhatikan. Daerah Patimban harus diupayakan menjadi sentral mengirim ke luar negeri dengan produksi yang professional . Mari perbaiki sarana prasarana perikanan Jabar, teknologi penangkapan dan lintas pemasaran pun harus dibina.

Melihat potensi cianjur selatan bisa sebagai pusat dunia perikanan yang terbarukan di Jabar. Karena di kawasan tersebut sangat luar biasa jika didorong dalam pemekaran otonom daerah sebagai kawasan induk perikanan di Jabar.