Takabur Merupakan Salah Satu Dosa Besar

Avatar photo

Porosmedia.com , Sumedang – Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani dalam bukunya Nashaihul Ibad menukil perkataan Sufyan Ats Tsauri yang menjelaskan betapa takabur adalah dosa yang sangat besar.
Sufyan Ats Tsauri bernama lengkap Sufyan bin Sa’id bin Masruq bin Habib bin Rafi’ bin Abdillah, ia juga akrab dipanggil dengan nama Abu Abdillah Ats-Tsauri.


“Setiap perbuatan maksiat yang muncul akibat dorongan hawa nafsu, itu masih dapat diharapkan ampunannya. Tapi setiap kedurhakaan yang muncul karena adanya rasa takabur, maka jangan diharap ampunannya. Karena kedurhakaan iblis itu timbul dari adanya sifat takabur. Sedangkan kesalahan Nabi Adam Alaihissalam itu adalah memperturutkan hawa nafsu.”
Syekh Nawawi al-Bantani menerangkan bahwa Sufyan Ats Tsauri adalah maha guru dari Imam Malik. Perkataan yang disampaikan Sufyan Ats Tsauri menunjukkan setiap perbuatan maksiat yang muncul akibat dorongan hawa nafsu, misalnya adanya keinginan untuk melakukan sesuatu, maka hal itu masih dapat diampuni.


Sebaliknya, kemaksiatan yang muncul akibat dari rasa takabur, maka tidak ada harapan lagi untuk dapat diampuni. Karena kemaksiatan yang terjadi dari adanya rasa takabur itu berawal dari iblis. Iblis merasa lebih baik daripada Nabi Adam Alaihissalam.
Dikutip dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa. Mengenai kesalahan Nabi Adam Alaihissalam, itu terjadi akibat dorongan hawa nafsu untuk merasakan sesuatu. Yaitu keinginan untuk merasakan lezatnya buah dari pohon yang telah dilarang oleh Allah SWT.Dalam kitab Nashaihul Ibad juga dijelaskan keutamaan mencari ilmu dan balasan bagi orang yang berbuat maksiat.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata, “Barangsiapa yang mencari ilmu, maka surgalah yang akan didapatkannya. Barangsiapa yang mencari kemaksiatan maka nerakalah yang akan didapatkannya.”
Maksudnya, orang yang disibukan dengan mencari ilmu agama dan dunia yang bermanfaat, maka hakikatnya ia telah mencari surga dan ridha Allah SWT. Sebaliknya orang yang disibukkan dengan perbuatan maksiat, maka pada hakikatnya ia ingin merasakan pedihnya azab neraka dan murka Allah SWT.(🙏 ayz 🙏)