Porosmedia.com, Klaten – Diskominfo Klaten melanjutkan pendataan pewarta pada Kamis-Jumat (23–24 Januari 2025) di aula lantai 2 Gedung Diskominfo. Hingga hari ketiga, sebanyak 94 pewarta dari berbagai media telah terdata, dengan pendataan masih terbuka bagi yang belum hadir.
Menurut Paidi, Humas Setda Klaten, pendataan ini penting untuk menyusun basis data pewarta di Klaten. Lima staf Diskominfo dilibatkan, dua di antaranya menangani data teknis media, sementara tiga lainnya menjelaskan tujuan pendataan.
Dalam diskusi, Arifin, salah satu pewarta, mengeluhkan diskriminasi saat meliput acara pemerintah. “Kami hadir karena acara itu bersifat publik, tapi panitia bersikap arogan dan tidak memberikan penjelasan yang santun,” ungkapnya. Pendapat serupa disampaikan oleh Pay, yang merasa pewarta tidak dihargai.
Irwan Anis, pewarta lain, mempertanyakan transparansi anggaran publikasi media di Diskominfo, termasuk mekanisme seleksi dan alokasinya. Ia berharap ada keterbukaan untuk menunjukkan komitmen Pemda Klaten terhadap keterbukaan dalam pengelolaan anggaran.
Menanggapi hal ini, Wahyu dari Diskominfo menjelaskan bahwa masukan akan disampaikan kepada pimpinan, dan akses informasi anggaran dapat diperoleh melalui PPID.
Selain pendataan, Agus, salah satu pewarta, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap data yang terkumpul menjadi dasar evaluasi kinerja pewarta. Diskusi juga menghasilkan rencana peringatan Hari Pers Nasional 2025 berupa bakti sosial dan refleksi bersama.
Kegiatan berlangsung kondusif, mencerminkan semangat kolaborasi antara Diskominfo dan pewarta Klaten dalam mendukung transparansi informasi serta hubungan yang harmonis. (irwn)