kisah Mbah Hamid Pasuruan memuji Ketawadluan Mbah Arwani Kudus

Avatar photo

Porosmedia.com — KH.M. Arwani Amin atau Mbah Arwani dikenal sebagai ulama yang ‘alim ‘allamah.
Disamping itu, beliau juga dikenal oleh masyarakat luas sebagai sosok ulama besar yang lembut dan rendah hati. Kemuliaan akhlak dan ketawadhuan beliau tidak hanya diakui oleh masyarakat biasa, bahkan para ulama hingga wali-wali Allah pun mengakuinya.

Setiap tamu yang sowan ke rumahnya diterimanya dengan sangat baik oleh beliau, baik tamu itu berasal dari kalangan biasa, ulama, ataupun pejabat negara. Sangking hormatnya beliau kepada tamu, beliau sendiri yang menyuguhkan jajanan/hidangan ke para tamu satu persatu. Biasanya, beliau membawakan toples jajanan lalu menyuguhkan langsung ke para tamu satu persatu. Bahkan, beliau juga yang merapikan sandal-sandal para tamu sendiri. Terkadang ada tamu yang tidak enak hati (pekewuh) melihat pemandangan tersebut. Akan tetapi, beliau selalu menjawab, “Tidak apa-apa”.

Suatu waktu, KH. Abdul Hamid dari Pasuruan, Jawa Timur, atau lebih dikenal dengan nama Mbah Hamid Pasuruan bertamu ke rumah beliau. Perlu diketahui, Mbah Hamid adalah ulama besar yang sudah masyhur kewaliannya. Bahkan Mbah Hamid adalah Wali Allah yang sering terlihat karomahnya oleh masyarakat. Saat bertamu (sowan) ke rumah Mbah Arwani, Mbah Hamid memuji kerendahan hati (ketawadhuan) Mbah Arwani seraya berkata:

Baca juga:  Temu Kangen Para Seniman Jawa Tengah

“Mbah Arwani, Njenengan kok saged ngempet karomah, menawi kulo kok mboten saged” (Mbah Arwani, Anda kok bisa menahan diri (menyembunyikan) karomah, kalau saya kok tidak bisa).

“Mbah Hamid, Njenengan kan teseh enem, menawi kulo mpun sepuh”, (Mbah Hamid, Anda kan masih muda, kalau saya sudah sepuh), jawab Mbah Arwani

Dari situlah, Mbah Hamid tahu sikap rendah hati (tawadhu) dan kemuliaan akhlak Mbah Arwani. Bahkan Mbah Hamid begitu kagum pada sosok Mbah Arwani yang bisa menahan diri dan menyembunyikan karomah yang dimilikinya.