Bandung 3D City Model: Inovasi Geospasial yang Dorong Peningkatan PAD dan Efisiensi Tata Ruang Kota

Avatar photo

Porosmedia.com – Kota Bandung kembali membuktikan diri sebagai salah satu pionir dalam pemanfaatan teknologi geospasial untuk mendukung pengelolaan kota yang lebih cerdas. Melalui inovasi bertajuk Bandung 3D City Model yang dikembangkan sejak 2021, pemerintah kota berhasil menyelaraskan kebutuhan akan efisiensi tata ruang dengan kepentingan peningkatan pendapatan daerah, khususnya dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Diinisiasi oleh Deni Pathudin, ST., MT.,  sebagai Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung, inovasi ini lahir dari kebutuhan konkret: meningkatnya pembangunan infrastruktur seperti hotel dan rumah sakit di Bandung menuntut adanya mekanisme perhitungan PBB yang lebih presisi dan efisien. Solusinya adalah menggabungkan teknologi pemetaan udara, visualisasi 3 dimensi (LoD3), dan pemodelan spasial berbasis Geographic Information System (GIS) yang terintegrasi dalam satu platform digital bernama Bandung Smartmap Plus (BSM+).

Dengan metode pemotretan udara dan pengolahan data menjadi 3D mesh texture, bangunan-bangunan kunci di Bandung — terutama hotel dan rumah sakit — dipetakan secara detail dalam format .obj yang kemudian divisualisasikan menggunakan Cesium ION. Informasi seperti tinggi bangunan, jumlah lantai, dan luas lahan kini bisa diperoleh tanpa perlu turun langsung ke lapangan.

Baca juga:  Bandung dan Komitmen HAM: Saatnya Naik Kelas Jadi Kota Inklusif Seutuhnya

Pendekatan ini tidak hanya memangkas waktu dan tenaga dalam proses identifikasi objek pajak, tetapi juga memberikan validasi langsung atas data yang dimiliki oleh Bapenda. Hasilnya nyata: sejak aplikasi ini dioperasikan, terjadi peningkatan penerimaan PBB Kota Bandung sebesar 6,11%.

Bandung Smartmap Plus (BSM+) bukan sekadar peta digital. Ini adalah ekosistem geospasial yang memungkinkan sinkronisasi lintas sektor — dari perencanaan pembangunan, perhitungan PAD, hingga kemudahan investasi. Di dalamnya terdapat fitur pemanfaatan ruang, intensitas bangunan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), serta garis rencana kota.

Satu fitur menarik lainnya adalah kemampuan analisis spasial yang memungkinkan pengukuran jarak, tinggi, dan luas bangunan secara langsung. Ini sangat membantu dalam mendeteksi perbedaan luas antara data faktual dengan pelaporan wajib pajak. Perbedaan inilah yang menjadi dasar penghitungan potensi peningkatan PAD.

Legalitas dan Penghargaan Berjenjang

Inovasi ini mendapat legitimasi kuat dari berbagai regulasi, termasuk:

Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 69 Tahun 2021 (Rencana Kerja Pemerintah Daerah)

Baca juga:  Apel biasa, Menghidupkan Kembali semangat Emansipasi Perempuan di Tengah Denyut Nadi Kota Kembang

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 47 Tahun 2022 (Satu Data Jabar)

SK Kepala Dinas Cipta Karya dan Bina Konstruksi Kota Bandung Tahun 2023 tentang penetapan dan tim inovasi BSM+

Lebih dari itu, rekam jejak penghargaan yang diterima menjadi bukti pengakuan luas atas kualitas dan dampak dari inovasi ini. Di antaranya:

Bhumandala Kanaka Emas (2019 dan 2023) dari BIG

Geoportal Terbaik dalam Satu Data Jabar Award 2024

Bhumandala Ariti 2024 atas kinerja simpul jaringan informasi geospasial

Bandung 3D City Model bukan hanya tentang optimalisasi pajak, tapi juga pembuka jalan menuju pengawasan tata ruang yang lebih modern dan presisi. Dengan LoD3, ke depan sistem ini akan diperluas untuk memetakan restoran, pusat perbelanjaan, bahkan kawasan permukiman yang berpotensi menambah pundi-pundi pajak lain seperti pajak restoran, pajak parkir, dan pajak hotel.

Di sisi lain, aplikasi ini juga mendukung aspek perencanaan pembangunan berkelanjutan. Informasi spasial yang kaya dan presisi tinggi menjadikannya alat bantu strategis dalam pengambilan keputusan kebijakan kota — dari tingkat SKPD hingga Wali Kota.

Baca juga:  Dekranasda Kota Bandung Siapkan Ekspansi Galeri dan Bandung Week Market: Mampukah Jadi Lompatan Nyata untuk Kerajinan Lokal?

Bandung 3D City Model adalah bukti nyata bagaimana integrasi teknologi dan kebijakan dapat menghasilkan transformasi besar dalam manajemen kota. Tidak berlebihan jika Bandung layak disebut sebagai laboratorium kota pintar berbasis geospasial yang patut dijadikan contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.