Porosmedia.com, Bandung – Ketika sebagian besar peternak masih bermimpi bisa memasok hewan kurban ke istana negara, Vandry Dwitama, peternak asal Kota Bandung, kembali mencetak rekor: tiga ekor sapi simental miliknya kembali terpilih menjadi hewan kurban Presiden RI, Prabowo Subianto, tahun ini. Ini adalah kali kelima secara berturut-turut sejak 2021—prestasi langka sekaligus cermin ketekunan di tengah berbagai keterbatasan.
“Alhamdulillah ini tahun kelima sapi kami terpilih. Untuk tahun ini ada tiga ekor simental yang lolos seleksi ketat dan dinyatakan layak sebagai hewan kurban Presiden,” ujar Vandry, pemilik Dwi Sejahtera Perkasa (DSP) Farm saat ditemui di kandangnya.
Adapun tiga ekor sapi terpilih adalah:
Bruno (1.217 kg) – akan dikirim ke Istana Bogor.
Mito (1.175 kg) – diserahkan ke Masjid Al Ukhuwah Kota Bandung.
Sanjaya (1.054 kg) – dikirim ke Indramayu.
Tak Sekadar Besar, Tapi Juga Sehat Paripurna
Vandry menjelaskan bahwa proses seleksi hewan kurban untuk presiden bukan perkara ukuran semata. “Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara ketat. Dari air liur, darah, hingga kotoran diperiksa di laboratorium. Kualitas gizi dan postur tubuh harus prima, tidak bisa asal besar,” jelasnya.
Seleksi tersebut dilakukan langsung oleh tim ahli dari Sekretariat Negara bersama instansi terkait. Hanya peternak yang mampu menjaga kualitas dan konsistensi produksi selama bertahun-tahun yang bisa bertahan di level ini.
Tantangan Bertani Sapi di Perkotaan
Meski kembali menorehkan prestasi nasional, Vandry tak menampik beratnya tantangan beternak di wilayah perkotaan seperti Kota Bandung. “Lahan jadi kendala utama. Kami harus cermat mengelola ruang agar bisa menghasilkan pakan sendiri, mencukupi nutrisi, protein, dan serat ternak.”
Namun demikian, Vandry tak berjalan sendiri. Ia mengakui adanya dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Kota Bandung, khususnya dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dalam urusan kesehatan hewan.
“Kalau dari sisi kesehatan hewan, DKPP sangat membantu. Tapi kami masih berharap ada dukungan lebih dalam hal pengembangan. Agar peternak kota tetap bisa bersaing dengan daerah lain yang punya lahan luas,” ucapnya.
Bandung Bisa Jadi Role Model Nasional
Fenomena Vandry dan sapi-sapinya menjadi simbol potensi besar peternakan kota. Di tengah keterbatasan ruang, terbukti Kota Bandung mampu menghasilkan ternak unggulan kelas nasional. Hal ini sekaligus menantang pemerintah kota untuk lebih serius mengembangkan sektor peternakan urban berbasis teknologi, efisiensi ruang, dan integrasi pakan.
Di tengah euforia menjelang Iduladha, kisah Vandry bukan sekadar tentang bobot sapi simental. Ini soal visi, ketekunan, dan harapan: bahwa kota besar juga bisa menghasilkan pangan berkualitas tinggi. Dan lebih dari itu—menyumbang langsung pada momen spiritual Presiden Republik Indonesia.
Laporan: mis |