Berita  

Pertamina Pastikan Harga Pertalite Tetap Stabil

Avatar photo
Harga Pertalite Tetap Stabil
Foto: GridOto.com

Porosmedia.com, Jakarta – Meski minyak mentah dunia terus melonjak akibat konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, pemerintah dan PT Pertamina (Persero) memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tetap stabil tidak mengalami kenaikan harga. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang saat ini banyak menggunakan Pertalite.

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata, resiko global mengalami eskalasi akibat konflik antar negara, yakni Rusia – Ukraina, dan akhirnya mempengaruhi kenaikan harga yang tinggi atas komoditas energi, baik itu minyak mentah maupun komoditas batu bara, dan gas.

“Peningkatan harga minyak mentah dunia tentunya berdampak terhadap APBN,” kata Isa dalam keterangan tertulisnya, Jum’at 11 Maret 2022.

Ia menjelaskan, secara menyeluruh, kenaikan harga komoditas termasuk Indonesian Crude Price (ICP), memang berdampak positif terhadap pendapatan negara, terutama PNBP. Kendati demikian, kenaikan harga komoditas juga berdampak terhadap belanja negara.

“Terutama subsidi energi yang menjadikan ICP menjadi salah satu parameter utama dalam perhitungannya,” ungkap Isa Rachmatarwata.

Menurutnya, pemerintah sendiri akan terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan pemerintah akan terus mengukur dampaknya terhadap APBN. Pemerintah akan mengambil kebijakan yang diperlukan secara menyeluruh dengan melihat dari sisi potensi penerimaan negara, beban terhadap belanja negara serta konsekuensi terhadap pembiayaan anggaran.

Baca juga:  Pemkab Purwakarta Gelar Musrenbang RKPD 2023

“Dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang saat ini baru pulih dari dampak Pandemi Covid-19.” Katanya.

Isa Rachmatarwata juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan monitoring perkembangan perekonomian, termasuk volatilitas harga komoditas terkini dalam rangka antisipasi kebijakan.

“Pemerintah akan memastikan respons kebijakan mengutamakan stabilitas perekonomian nasional dan menjaga suplai barang kebutuhan pokok masyarakat, baik pangan maupun energi, serta menjaga keberlanjutan fiskal yang mendukung dunia usaha,” jelas dia.

Semetara dalam rangka mendukung upaya stabilitas perekonomian nasional, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan bahwa Pertamina sebagai BUMN yang berperan dalam mengelola energi nasional juga sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk – produk BBM.

“Kami sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga meski harga minyak dunia menembus US$ 130 per barel, Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memutuskan harga Pertalite akan tetap di harga jual Rp 7.650 per liter,” kata Fajriyah di Jakarta.

Baca juga:  Peringati Hari Air Sedunia 2022, PT. Indorama Inisiasi Gerakan Bersih-Bersih Sungai Cikembang

Menurutnya, harga tersebut tidak berubah sejak tiga tahun terakhir dan saat ini porsi konsumsi Pertalite adalah yang terbesar atau sekitar 50% dari total konsumsi BBM nasional, sehingga Pemerintah terus melakukan pembahasan untuk skenario kompensasi Pertalite agar stabilisasi harga Pertalite dapat terjaga.

Untuk mengurangi tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia terhadap peningkatan biaya penyediaan BBM,

Fajriyah mengatakan, pertamina terus melakukan berbagai efisiensi di segala lini, termasuk menekan biaya produksi BBM dalam negeri, diantaranya dengan memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi. Pararel juga dilakukan peningkatan produksi kilang untuk produk yang bernilai tinggi.

Di samping itu, penyesuaian harga produk juga dilakukan secara selektif, hanya untuk BBM Non Subsidi tertentu seperti Pertamax series maupun Dex series yang porsi konsumsinya hanya sekitar 15% dari total konsumsi BBM Nasional. Jenis BBM ini pun sebagian besar dikonsumsi oleh kalangan konsumen mampu, pemilik kendaraan pribadi jenis menengah ke atas. Ke depannya, harga produk BBM ini akan terus disesuaikan secara rutin mengikuti harga pasar sesuai ketentuan pada Peraturan Menteri ESDM No. 62 tahun 2017.

Baca juga:  Bencana Kebakaran di Kota Bandung Masuk Kategori Cukup Tinggi

“Pertamina sangat berhati-hati dalam menetapkan harga. Namun kami yakin segmen konsumen ini telah merasakan manfaat BBM berkualitas yang lebih hemat dan lebih baik untuk perawatan mesin kendaraan, sehingga dapat menerima harga yang selama ini tetap sangat kompetitif dibandingkan produk yang sejenis lainnya,” demikian Fajriyah.

Baca ini: Vaksin Merah Putih sudah disertifikasi Halal, Menag Yaqut Katakan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *