Kisah Sejarah Batu Bersurat dari Raja Adityawarman

Avatar photo

Porosmedia.com — Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang kaya akan peninggalan sejarah, termasuk prasasti-prasasti yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau. Salah satu tokoh besar yang meninggalkan jejaknya di wilayah ini adalah Raja Adityawarman, seorang raja besar yang memerintah pada abad ke-14. Prasasti-prasasti yang dikenal sebagai “batu bersurat” menjadi bukti penting dari keberadaannya serta kontribusinya dalam membangun peradaban di wilayah Sumatera Barat.

Siapa Raja Adityawarman?

Adityawarman adalah seorang tokoh yang memiliki latar belakang unik dalam sejarah Nusantara. Ia diyakini lahir dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan dengan Kerajaan Singasari dan Majapahit. Ibunya, Dara Jingga, adalah putri dari Kerajaan Melayu Dharmasraya, yang membuatnya memiliki hak atas tahta wilayah Sumatra.

Sebelum menjadi raja, Adityawarman dikenal sebagai pejabat tinggi di Majapahit. Ia memiliki peran penting dalam berbagai ekspedisi, termasuk ekspedisi militer untuk memperluas pengaruh Majapahit di Sumatra. Namun, pada suatu titik dalam hidupnya, Adityawarman memutuskan kembali ke Sumatra untuk membangun kerajaannya sendiri. Di sanalah ia mendirikan Kerajaan Malayapura, yang berpusat di daerah yang kini dikenal sebagai Sumatera Barat.

Baca juga:  Gigantopithecus blackii, Sang Pendatang Baru di Semedo

Batu Bersurat Peninggalan Adityawarman

Salah satu peninggalan terpenting dari masa pemerintahan Adityawarman adalah batu bersurat atau prasasti yang tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Barat. Prasasti-prasasti ini mencatat berbagai aspek pemerintahan, kebudayaan, dan keagamaan pada masa itu. Beberapa prasasti yang terkenal meliputi:

1. Prasasti Kuburajo (Sariputra)

Prasasti ini ditemukan di daerah Kuburajo, Kabupaten Tanah Datar. Dalam prasasti ini, Adityawarman menyebut dirinya sebagai Maharajadhiraja, yang berarti “raja agung dari segala raja.” Gelar tersebut menunjukkan statusnya sebagai penguasa tertinggi di wilayah Sumatra.

Prasasti ini juga memuat informasi tentang penempatan arca Buddha Mahayana, yang menunjukkan bahwa Adityawarman adalah seorang penganut agama Buddha Mahayana. Hal ini mencerminkan pengaruh kuat budaya India pada masa itu.

2. Prasasti Amoghapāśa

Prasasti Amoghapāśa ditemukan di daerah Rambahan. Prasasti ini mencatat penempatan arca Amoghapāśa, sebuah representasi dewa dalam ajaran Buddha Mahayana, di wilayah Malayapura. Penempatan arca ini menunjukkan peran Adityawarman sebagai pelindung agama dan budaya di kerajaannya.

3. Prasasti Pagaruyung

Baca juga:  Satgas MTF TNI XXVIII-O/UNIFIL Tiba di Tanah Air

Prasasti ini ditemukan di daerah Pagaruyung, yang menjadi pusat Kerajaan Malayapura. Prasasti ini berisi pengukuhan kekuasaan Adityawarman atas wilayah tersebut dan klaimnya sebagai penerus Kerajaan Melayu Dharmasraya. Hal ini menunjukkan upaya Adityawarman untuk menyatukan kembali wilayah Sumatra yang sebelumnya berada di bawah pengaruh Sriwijaya.

Isi dan Makna Prasasti

Batu bersurat peninggalan Adityawarman mengandung berbagai informasi penting yang mencerminkan:

1. Legitimasi Kekuasaan: Prasasti-prasasti ini digunakan untuk menegaskan posisi Adityawarman sebagai raja yang sah di wilayah Sumatra. Ia tidak hanya mengklaim kekuasaan, tetapi juga memperkuat klaim tersebut melalui gelar dan simbol keagamaan.

2. Keagamaan: Banyak prasasti yang menunjukkan peran Adityawarman sebagai pelindung agama Buddha Mahayana. Penempatan arca dan pengukuhan situs keagamaan menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan tradisi spiritual di kerajaannya.

3. Hubungan Politik: Prasasti-prasasti ini mencerminkan hubungan politik Adityawarman dengan Majapahit dan pengaruh budaya India. Sebagai mantan pejabat Majapahit, ia membawa banyak pengaruh dari kerajaan tersebut ke Sumatra.

4. Pembangunan Infrastruktur: Beberapa prasasti juga mencatat pembangunan fasilitas publik seperti saluran irigasi, yang menunjukkan kepedulian Adityawarman terhadap kesejahteraan rakyatnya.

Baca juga:  Pererat Tali Silturahmi, Dandim 0619/Purwakarta Sambangi Tokoh Agama Pimpinan ICG

Warisan Adityawarman

Batu bersurat peninggalan Adityawarman adalah bukti nyata dari kejayaan masa lalunya. Selain memberikan wawasan tentang struktur pemerintahan dan budaya pada masa itu, prasasti-prasasti ini juga mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sumatra, seperti kebijaksanaan, keadilan, dan penghormatan terhadap agama.

Adityawarman dikenang sebagai tokoh yang berhasil membawa stabilitas dan kemakmuran ke wilayah Sumatra. Peninggalannya, termasuk batu bersurat, terus menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Barat hingga hari ini. Dengan mempelajari sejarahnya, kita tidak hanya menghargai masa lalu, tetapi juga memahami bagaimana nilai-nilai tersebut tetap relevan dalam kehidupan modern.

Batu bersurat Adityawarman adalah pengingat bahwa peradaban Nusantara memiliki akar yang dalam dan kaya akan warisan budaya. Keberadaannya menjadi salah satu bukti kebesaran Sumatra di masa lampau dan peran pentingnya dalam sejarah Indonesia.

#Sejarah #SejarahLeluhur #SejarahNusantara