dari Opus to Journey ke Jendela Semesta 

Avatar photo

Porosmedia.co — Memandang Teater Bel saat ini, tentu kita akan menoleh sebuah riwayat yang cukup panjang dan menarik. Bandung sebagai salah satu potensi kota di Jawa Barat yang ditorehkan oleh lembaran sejarah dari dulu sampai hari ini telah menjadikannya sebuah tempat dari suatu komunitas sosial, yang merupakan urat nadi perekonomian, mobilitas sosial dan interaksi kultural yang dinamis.

 

Kekayaan dan kekuatan dari berbagai kebudayaan telah menyatukan masyarakatnya untuk menciptakan satu tatanan dari kebudayaan baru yang mengalirinya. Tak bisa dipungkiri jika dalam jumlah usia yang mencapai 51 tahun.

2024, Teater Bel dengan segala perubahan dan perkembangannya mencoba untuk tampil ke depan menginsyafi, menjawab dan menyelesaikan segala persoalan yang muncul dalam kurun waktu usianya, seraya mencoba untuk memandang masa lebih kreatif dengan keber-daya-an yang hakiki. Mobilitas sosial yang cepat dan tingginya pengaruh dari multi-etnik dan multi-kultur serta

multi-digital yang ada, telah menjadi satu kekayaan dan kekuatan hubungan yang erat dan hangat, namun ini pula yang menjadikan satu gejala yang kian hari kian mengancam satu rasa kebersamaan dalam tatanan suatu masa.

Baca juga:  Indah Puspayanti SR : buat HJKB ke 214 dan para Calon Wali Kotanya, pulihkan Ekonomi Rakyat

Tak salah, jika kita saat ini memerlukan satu program yang bisa merangkum dan mewakili segala upaya dalam meretrospeksi bentangan sejarah, sekaligus usaha rekonsiliasi sosial
yang ada; yaitu Jendela Semesta. Hal ini dinilai perlu untuk membuktikan satu usaha yang produktif, efektif dan inovatif dalam menghimpun satu keber-daya-an sosial yang inspiratif
dan bermakna.

Kebersamaan yang lahir dari perhelatan budaya dari semua komponen dan
nilai yang ada hadir bersama merayakan kembali kekuatan dalam waktu publik dan ruang publik. Ya, semoga saja, dengan hadirnya Jendela Semesta ini kita bisa menemukan satu pencerahan baru sebagai angin segar di tengah-tengah kekalutan harga naik, krisis
ekonomi dan hukum berkepanjangan serta kebuntuan demokrasi politik, hingga menumbuhkan satu kesadaran kolektif berbangsa lewat sebuah ritual budaya yang bernama Jendela Semesta, sambil menikmati rangkaian 51 tahun

Teater Bel Bandung bekerjasama dengan Dinas Arsip Dan Perpustakaan Kota Bandung yang akan dilaksanakan pada 31 Januari 2025 di Aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung jam 14.00-16.00, yaitu BEDAH BUKU FOTO” EMAK-EMAK MOTRET PAKE HAPE” dan BEDAH BUKU CERPEN “PSIKOLOG PUNYA CERITA – Kisah-Kisah Inspiratif” karya SUZY RINALDHY. Sebelumnya pada kali pertama Teater Bel, 21 Desember 2024
(hari jadinya 22 Desember) dilaksanakan kegiatan bertajuk “Opus to Journey” 51
tahun Teater Bel dalam “Melahirkan Karya dari Karya”. Sebuah proses kreatif dari karya buku cerpen Suzy Rinaldhy dengan multitafsir dalam menghasilkan ragam seni pertunjukan panggung saat itu.

Baca juga:  DANKODIKLATAD hadir panda penyerahan 700 unit Ransus Maung oleh Menhan RI di Lanud Husain Sastranegara 

Bedah Buku Foto “Emak-Emak Motret Pake Hape dengan pembicara: Amink
Derachman dan Krisna T. Satmoko, lalu Bedah Buku Cerpen “Psikolog Punya Cerita