Bersyukur Dan Ikhlas, Solusi untuk Setiap Kegagalan

Bersyukur Dan Ikhlas, Solusi untuk Setiap Kegagalan
Ilustrasi via: Kumparan.com

“Ketahuilah bahwa rasa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisahan dari dunia (zuhud).” – Imam al-Ghazali

Porosmedia.com Bersyukur memang mudah diucapkan namun sulit dilakukan. Terutama ketika mendapat kesulitan ketimbang kemudahan, kita lebih sering mengeluh daripada bersyukur. Padahal setiap kesulitan selalu terselip hikmah. Selalu ada pelajaran atau hal baru yang kita ketahui.

Jika kita telaah perkataan Imam al-Ghazali di atas, jelas bahwa sosok yang bersyukur bukan sosok sembarang. Dan untuk meraih itu butuh latihan berkelanjutan tanpa kenal waktu dan tempat. Namun bukan pula sebuah kemustahilan mewujudkannya.

Sejatinya rasa syukur bukan diucapkan saja namun dibarengi sikap. Manusia yang bersyukur akan hartanya akan hobi membayar zakat, infak, sadaqah, maupun amalan lain terkait dengan harta. Manusia yang bersyukur dengan ilmunya akan gembira mengajarkan ilmunya kepada orang lain.

Dan masih banyak contoh lain. Termasuk ketika gagal dalam pencapaian sesuatu. Apa yang bisa kita lakukan ketika itu terjadi, kita mesti bersyukur karena jatah gagal kita telah berkurang satu. Katakanlah jatah gagal 1000 kali dalam hidup, dengan satu kali gagal maka jatah gagal kita tinggal 999 kali.

Baca juga:  200 Anak Yatim Piatu Terdampak C-19 Telah Terima Manfaat

Kegagalan juga akan memberi kita pengetahuan baru. Sehingga kita akan lebih cermat lagi. Kita akan lebih bersiap. Hikmah inilah yang kemudian patut disyukuri. Sehingga tidak alasan untuk tidak mensyukuri peristiwa kegagalan. Dan kegagalan akan mudah disyukuri apabila kita dahului dengan ikhlas.

Perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas tidak akan berujung sombong bila berhasil dan tidak melahirkan kecewa bila gagal. Dan sikap bersyukur yang dilandasi ikhlas bukan sikap pasrah. Sikap yang harus dibangun ialah berdiri kembali setelah jatuh.

Sikap bersyukur itu semakin bersemangat untuk mencoba apa yang pernah gagal dilakukan. Mereka yang pandai bersyukur dan ikhlas akan selalu menemukan solusi untuk setiap kegagalan maupun masalah yang dihadapi. Bahkan dengan bersyukur, Allah SWT. akan menambah nikmat yang telah kita miliki sebagaimana firmanNya;

“Apabila kalian bersyukur maka akan aku tambahkan nikmatku kepada kalian, akan tetapi jika kalian kufur maka ingatlah azabku sangatlah pedih.”

Jadi tak perlu sedu sedan jika gagal, tak perlu pula marah pada takdir, karena sikap itu hanya menambah persoalan. Temukan jalan terindah dalam kehidupan dengan bersyukur dan ikhlas. Yakinlah, masalah kita tak sebesar anggapan dan perasaan serta pikir kita. Sejatinya setiap masalah telah ada solusinya. Hanya saja kita tak pandai bersyukur.

Baca juga:  Gaza Adalah Tragedi Kemanusiaan yang Paling Tragis di Abad 21

Kita pun sangat sulit ikhlas akan takdir, sehingga kerap kufur nikmat. Akibatnya sikap kita akan menjurus destruktif. Entah bagi diri sendiri, orang lain, maupun alam sekitar. Itulah mengapa sesama kita akan lahir ‘penyakit’ hati. Itulah mengapa politik kita dipenuhi sikap culas, licik, dengki hingga keinginan memperkaya diri dengan jalan bathil.

Semoga saja kita menjadi pribadi yang syukur dan ikhlas atas setiap masalah, peristiwa, kondisi, dan situasi. Mari kita mulai hari-hari kita dengan bersyukur dan ikhlas. Yakin usaha sampai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *