Enang Sahri Lukmansyah Anggota DPRD Cimahi Apresiasi Terpilihnya Aris Permono Ketua KONI 2023-2027

Avatar photo
Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi NasDem, H Enang Sahri Lukmansyah, sangat mengapresiasi terpilihnya kembali H Aris Permono sebagai Ketua Umum Koni Kota Cimahi

Porosmedia.com, Kota Cimahi – Anggota DPRD Kota Cimahi dari fraksi NasDem dan Ketua Kormi Kota Cimahi, H Enang Sahri Lukmansyah mengapresiasi setinggi-tingginya atas terpilihnya kembali Aris Permono sebagai Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi periode 2023-2027.

“Yang pertama, saya selaku anggota DPRD Kota Cimahi dan selaku ketua Kormi Kota Cimahi, mengucapkan selamat kepada Bapak H Aris Permono, yang telah terpilih kembali menjadi Ketua KONI yang kedua kalinya ini,” kata Enang saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (5/12/2023).

Harapan Enang, KONI Kota Cimahi yang dipimpin Ketua Umumnya Aris Permono kembali, dapat lebih baik lagi.

“Lebih meningkat lagi prestasinya, dan tentunya KONI Kota CImahi dapat menjaga nama baik Kota Cimahi,” ungkap Enang.

Sebagaimana KONI yang dipimpin oleh Aris Permono, pada tahun 2023 dalam ajang Porda, KONI Kota Cimahi mampu meraih peringkat 15 se Jawa Barat.

“Kemarin KONI Kota Cimahi pimpinan Bapak Aris, dalam ajang Porda Jawa Barat mampu meraih peringkat ke 15 dari 27 Kabupaten/Kota se Jawa Barat, itu sudah cukup bagus, tetapi kalau bisa dapat lebih ditingkatkan lagi dalam event-event se Jawa Barat,” sarannya.

Baca juga:  Mirror Imaging Strategy

Sedangkan masalah yang berkaitan fasilitas olahraga di kota Cimahi, menurut Enang, mudah-mudahan pihak pemerintah Kota segera merealisasikan secepatnya.

“Seperti Stadion Sangkuriang, untuk layak pakai, ataupun stadion-stadion lainnya seperti yang didaerah Nanjung yaitu  lapangan Krida, ataupun dioptimalkan kihapit, dijadikan arena untuk dijadikan pembinaan, atau juga lapangan Cibaligo harus dioptimalkan, jangan sampai terbengkalai seperti itu,” katanya.

Begitu pula dalam Musyawarah Kota (Musorkot) KONI Kota Cimahi yang digelar beberapa waktu lalu, yang berkaitan dengan mekanisme pemilihan calon ketua umum KONI, berdasarkan keterangan Enang.

“Itu sudah jelas sudah diatur oleh undang-undang, oleh AD-ART, apabila tidak ada calon lain, dan bisa dilakukan aklamasi, ya saya kira cukup bagus, dan saya sepakat untuk mengapresiasi kepada H Aris,” imbuh Enang.

Diakui oleh Enang, saat dirinya ikut diundang dalam mosorkot tersebut, ternyata pemilihan sesuai hukum yang berlaku, demokratis.

“Pemilihan cukup bagus, dengan suasana tenang untuk sebuah organisasi yang cukup besar di Kota Cimahi,” ucap Dia.

Musyawarah Olahraga Kota Cimahi yang digelar oleh KONI Kota Cimahi pemilihan Ketua Umum KONI Kota Cimahi dihadiri 57 Ketua Cabang Olah Raga

Selanjutnya menurut Enang, terkait kerjasama antara Kormi dan KONI Kota Cimahi kedepannya, Dia juga menerangkan pihaknya akan mengusahakan semaksimal mungkin Kormi dengan Kormi.

Baca juga:  Jawa Barat Siap Sambut Hari Desa Nasional 2025, Sumedang Jadi Kandidat Utama

“Kormi dengan KONI dapat bekerjasama dalam hal keterlibatannya masyarakat, hanya untuk berolahraga,” lanjut Enang.

Itupun ranah Kormi dan KONI, menurut Enang, sangat berbeda dari masing-masing organisasi tersebut.

“Kalau KONI kan merupakan olahraga prestasi, yang usia para cabornya yang produktif sedangkan Kormi merupakan olahraga, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) yang para inorganya berusia 73 tahun, jadi olahraga yang sifatnya olahraga kebugaran, untuk kesehatan,” terang Enang.

Karena lanjut Enang, di Cimahi rata-rata hidup masyarakat cukup tinggi diatas rata-rata Jawa Barat.

“Yaitu 73 tahun rata-rata hidup di Cimahi, tapi bagaimana rata-rata hidup itu bisa sehat dan bugar terus, jadi jangan sampai sudah umur 60 tahun, 73 tahun sudah rengkod (sudah tidak mampu berjalan),” ungkap Enang.

Maka dari itu diterangkan Enang umur yang sudah tua dapat bergabung di Kormi.

“Maka dilakukan ada senam massal, ada latihan untuk kegembiraan di masyarakat seperti olahraga tradisional egrang, ada dagongan, ada ketepel, itu bagian yang memang ada di kami di Kormi,” paparnya.

Baca juga:  Satu Santri Belum Ditemukan, Pemkot Bandung masih Berupaya Menemukan

Itupun tanggapan Enang, terkait ditubuh KONI banyak para atlit yang pindah kedaerah lain, hal itu gimana atlitnya itu sendiri, seharusnya para atlit rasa memiliki dari sebuah daerah kota seharusnya sudah ada dalam hatinya masing-masing.

“Misalkan atlit tersebut orang Cimahi, cinta terhadap Cimahi ya harus kuat dong, baik di diri atlit, pengurus, walaupun di pemerintahan,” ujarnya.

Karena dari tiga faktor tersebutlah yang sangat menentukan, atlit pindah kedaerah lain karena pendapatannya dapat lebih tinggi dari Kota Cimahi.

“Mungkin dia butuh pendapatan yang lebih dari Cimahi, mungkin pula dia butuh kehidupan yang layak, memang mereka tidak butuh uang untuk mempertaruhkan Kota, tapi disisi lain Kota tidak memberikan kepedulian dan mereka akhirnya pindah ke daerah yang lain, dan hal itu tidak ada larangan,” tandas Enang. (Bagdja)