Sosial  

Wakil Wali Kota Bandung Salurkan Bantuan “Bandung Nyaah ka Indung”

Mak Aah: “Rasanya Seperti Anak Sendiri yang Datang Menjenguk”

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – menjadi momen yang membahagiakan bagi Mak Aah, seorang perempuan paruh baya yang tinggal di sebuah rumah sederhana di RT 07 RW 04, Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol. Kehadiran Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam kunjungan langsung ke kediamannya membuat hari itu terasa istimewa.

Mak Aah, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan jalan (Gober) dan hidup bersama anak-anaknya, menyambut hangat kehadiran Erwin sambil menyiapkan hidangan sederhana: nasi hangat, sambal, tahu goreng, dan ikan asin.

“Alhamdulillah, Pak Wakil datang langsung ke rumah. Mak Aah sangat bahagia, rasanya seperti anak sendiri datang menjenguk,” ungkapnya haru.

Dalam kunjungan tersebut, Wakil Wali Kota memberikan bantuan berupa sembako, beras, dan sejumlah uang tunai sebagai bagian dari program “Bandung Nyaah ka Indung”, sebuah inisiatif sosial yang mendorong aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung untuk menjadi “anak asuh” bagi para lansia yang membutuhkan.

“Ini bulan ketiga saya bertemu Mak Aah, ibu asuh saya. Insyaallah, saya akan terus membantu tiap bulan semampu saya. Baik berupa uang, sembako, maupun perhatian. Yang penting ikhlas,” ujar Erwin.

Baca juga:  Pemerintah Kabupaten Bandung Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Longsor

Program “Bandung Nyaah ka Indung” merupakan bentuk kepedulian sosial yang diinisiasi oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Program ini bertujuan mendorong ASN untuk tidak hanya menjadi pelayan publik di kantor, tetapi juga pelayan kemanusiaan di tengah masyarakat, khususnya bagi lansia dan janda yang rentan secara sosial dan ekonomi.

“Ini bukan hanya kegiatan sosial biasa, tetapi implementasi nilai kemanusiaan yang diajarkan Rasulullah. Ridho Allah terletak pada ridho orang tua. Maka para sepuh ini juga adalah orang tua kita bersama,” jelas Erwin.

Dalam kesempatan yang sama, Erwin juga menyambangi Mak Apong, seorang lansia yang hidup bersama anaknya di rumah kontrakan sederhana dengan biaya sewa Rp500 ribu per bulan. Keduanya turut menerima bantuan serupa.

Program ini dirancang berlangsung selama enam bulan, dengan kemungkinan diperpanjang berdasarkan evaluasi dan kebutuhan di lapangan.

“Kalau merujuk pada Perda Penanggulangan Kemiskinan, maka setiap warga Bandung harus terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang dan papan. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai pemerintah, tetapi juga sebagai sesama manusia,” tambahnya.

Baca juga:  Masalah Parkir, Rencanakan Pembangunan Area Parkir Bertingkat Permasalahan Parkir Liar

Erwin juga menegaskan bahwa sedekah memiliki lima keutamaan utama: menolak bala, melancarkan rezeki, memperpanjang umur, menjadi amal jariyah, serta kelak menjadi penolong di alam kubur.

Dengan semangat tersebut, Pemerintah Kota Bandung berharap program “Bandung Nyaah ka Indung” dapat menumbuhkan budaya empati, gotong royong, dan kepedulian sosial di tengah kehidupan urban yang kompleks.