Porosmedia.com — Ukiran Jawa memiliki sejarah panjang dan pengaruh budaya yang kaya. Berikut adalah asal usul dan perkembangan ukiran Jawa:
Periode Awal (Hindu-Buddha, abad ke-5-15 M)
1. Pengaruh India dan Cina: Ukiran Jawa dipengaruhi oleh gaya arsitektur dan seni India serta Cina.
2. Candi-candi: Ukiran-ukiran ditemukan di candi-candi seperti Borobudur, Prambanan, dan Mendut.
3. Motif: Ukiran awalnya berisi motif-motif Hindu-Buddha seperti dewa-dewa, binatang, dan tanaman.
Periode Majapahit (abad ke-13-15 M)
1. Pengaruh Islam: Ukiran Jawa mulai dipengaruhi oleh seni Islam.
2. Motif: Ukiran-ukiran berisi motif-motif seperti sulur-sulur, bunga, dan binatang.
3. Teknik: Teknik ukiran menjadi lebih halus dan detail.
Periode Mataram (abad ke-16-18 M)
1. Pengaruh Eropa: Ukiran Jawa dipengaruhi oleh seni Eropa.
2. Motif: Ukiran-ukiran berisi motif-motif seperti flora, fauna, dan geometris.
3. Bahan: Bahan-bahan seperti kayu, batu, dan logam digunakan.
Periode Modern (abad ke-19-20 M)
1. Pengaruh seni Barat: Ukiran Jawa dipengaruhi oleh seni modern Barat.
2. Motif: Ukiran-ukiran berisi motif-motif abstrak dan kontemporer.
3. Teknik: Teknik ukiran menjadi lebih inovatif dan eksperimental.
Jenis Ukiran Jawa
1. Ukiran kayu (misalnya, ukiran pintu dan jendela).
2. Ukiran batu (misalnya, ukiran candi).
3. Ukiran logam (misalnya, ukiran perhiasan).
4. Ukiran tekstil (misalnya, batik).
Motif Ukiran Jawa
1. Motif flora (bunga, daun, dan pohon).
2. Motif fauna (binatang, burung, dan ikan).
3. Motif geometris (lingkaran, segitiga, dan persegi).
4. Motif mitologi (dewa-dewa, naga, dan garuda).
Sumber:
1. “Sejarah Ukiran Jawa” oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.
2. “Ukiran Jawa” oleh Encyclopedia Britannica.
3. “Seni Ukiran Jawa” oleh Komunitas Seni Indonesia.