Porosmedia.com – Nyeri pada bagian dada sering dikaitkan sebagai indikasi awal serangan jantung, padahal tak selalu demikian. Faktanya asam lambung juga diawali dengan gejala yang sama dengan serangan jantung. Tentunya hal ini sangat membingungkan.
Lalu bagaimana cara kita membedakan nyeri dada akibat asam lambung dan nyeri dada akibat serangan jantung? Simak penjelasan berikut ini agar kamu mengetahui perbedaan keduanya.
Gejala Serangan Jantung
Perlu diketahui bahwa serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh arteri koroner. Tugas pembuluh darah ini adalah memasok darah ke jantung. Penderita penyakit arteri koroner sangat beresiko mengalami serangan jantung.
Yang dapat menyebabkan jantung berhenti mendadak. Meskipun tidak selalu sama, umumnya gejala serangan jantung dikuti oleh tanda- tanda berikut:
Munculnya rasa sakit atau sensasi tekanan pada dada atau nyeri pada lengan yang menyebar sampai leher, rahang, dan punggung selama beberapa menit.
- Sensasi mual, dorongan untuk muntah, serta terasa nyeri pada bagian diafragma atau sekitar area perut.
- Sesak nafas.
- Timbul keringat dingin.
- Kepala terasa pusing.
Sebagai bahan perbandingan, gejala dari serangan jantung yang paling umum adalah nyeri pada dada atau rasa tidak nyaman. Bedanya pada wanita kerap mengalami beberapa gejala lain seperti nyeri pada rahang , punggung, sesak napas, mual dan muntah.
Selain itu gejala pada serangan jantung diikuti dengan keluarnya keringat dingin , disertai sesak napas, mual, muntah dan merasa sangat lelah atau kurang energi serta pusing.
Gejala Asam Lambung
Asam lambung atau biasa dikenal dengan penyakit maag, umumnya disebabkan oleh asam pada pencernaan yang bergerak ke dalam lambung saat membawa makanan. Berikut ini ciri-ciri yang harus kamu ketahui untuk mendeteksinya:
- Nyeri pada lambung ditandai dengan naiknya makanan dari lambung yang disertai gejala mual, kembung, serta lebih sering bersendawa. Namun pada sejumlah kasus nyeri lambung juga bisa terjadi rasa mual kondisi ini disebut regurgitasi.
- Biasanya terjadi setelah kamu makan dan minum, pada saat berbaring, ataupun saat membungkuk.
- Tak jarang, nyeri ini diikuti dengan rasa sensasi terbakar pada area perut dan sekitar dada.
- Bila terjadi saat berbaring, nyeri lambung ini dapat menimbulkan rasa asam pada mulut.
- Nyeri pada dada
- Pusing
Bagaimana Membedakan Serangan Jantung dan Asam Lambung?
Ada satu kondisi yang sangat mirip antara gejala serangan jantung dan gejala asam lambung yakni nyeri pada asam lambung cenderung dialami setelah makan. Sementara perbedaan utama dari dua kondisi penyakit ini ialah antara lain:
- Nyeri pada lambung bisa dihilangkan dengan obat pencernaan tetapi tidak pada serangan jantung.
- Nyeri pada lambung tidak menyebabkan gejala yang lebih spesifik, seperti sesak nafas
- Serangan jantung tidak menyebabkan kembung dan bersendawa seperti pada asam lambung nyeri lambung paling seri diawali dengan rasa mual dan sendawa.
- Masalah pada jantung lebih rentan dialami pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi. Selain itu, merokok dan obesitas juga merupakan faktor tambahan yang dapat memicu gejala serangan jantung, tetapi tidak untuk asam lambung.
Terapkan gaya hidup sehat sedini mungkin agar kamu terhindar dari resiko pada kedua penyakit ini. Jangan lupa juga untuk memperhatikan perbedaan gejala dari serangan jantung dan asam lambung secara cermat.
Dengan demikian, kamu harus lebih waspada bila ada orang yang dihadapkan dengan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Maka segeralah mencari bantuan medis, agar nyeri lambung dan serangan jantung dapat diantisipasi dengan cepat dan tepat.
