Porosmedia.com – Culture Shock dalam istilah Sosial dapat diartikan sebagai gegar budaya atau kejutan budaya dimana merupakan suatu kondisi yang dialami oleh individu pada lingkungan yang baru. Gegar Budaya bagi individu dapat memunculkan perasaan terkejut, bingung, hingga melihat suatu kondisi atau objek terlihat asing, terutama ketika individu berada pada lingkungan dengan daerah yang baru dengan budaya atau kebiasaan yang berbeda.
Individu yang mengalami gegar budaya ini akan cenderung bertanya atau melakukan komunikasi dan interaksi dengan individu lain yang telah lama tinggal atau menetap pada daerah atau wilayah tersebut. Interaksi yang dilakukan dapat menjadi salah satu cara dalam mengatasi masalah Culture Shock yang terjadi pada individu.
Kemunculan Culture Shock pada individu sering terjadi ketika individu berada di lingkungan baru misalnya tempat kerja dengan budaya perusahaannya atau kampus dengan orang-orang yang memiliki banyak keragaman baik logat bahasa hingga budaya.
Selain itu tidak hanya pada tempat atau daerah, kegelisahan ini juga dapat terjadi pada aspek kehidupan sehari-hari, misalnya ketika individu berada pada daerah tertentu individu akan merasa kaget dengan perbedaan pada dialek bahasa yang berbeda walaupun posisi individu berada pada satu daerah yang sama, kemudian gaya dalam berpakaian dan makanan pun dapat memunculkan kegelisahan bagi individu yang belum terbiasa.
Dalam mengatasi Culture Shock, setiap individu harus membuka pikiran agar dapat mengetahui dan mengenal budaya setempat sehingga mampu beradaptasi dengan baik. Dengan demikian perasaan kaget atau rasa keterasingan individu dapat terminimalisir.
Disamping itu, individu harus mempelajari lebih banyak tempat atau daerah yang akan ditinggali atau dikunjungi dan berani untuk memulai interaksi agar gegar budaya ini dapat terantisipasi.