Porosmedia.com – Akhir-akhir ini, NFT ramai diperbincangkan dan semakin populer di kalangan masyarakat global. Bahkan beberapa hari belakangan, viral pemuda asal Indonesia yang berhasil menjual foto selfie nya seharga jutaan rupiah. Lalu, apa itu NFT?
NFT alias Non-Fungible Token, merupakan salah satu inovasi paling paling menarik yang ditawarkan blockchain kepada pengembang dan bisnis. Sebelum lebih dalam mengetahui apa itu NFT, Anda harur terlebih dahulu memahami konsep Fungible/Fungibility yang menjadi unsur penting dalam NFT.
Memahami Konsep Fungible dan Non-Fungible
Fungible adalah sesuatu yang memiliki klasifikasi atau deskripsi yang sama. Item atau aset yang bersifat fungible dapat dipertukarkan karena item yang bisa dipertukarkan pada dasarnya identik. Selain itu, fungible juga dapat diartikan dengan “dibagi”.
Itu berarti, item atau aset dapat ditambah atau dibagi tanpa mengubah sifat dasar dari aset tersebut. Contohnya, satu lembar Rp100.000 dapat dibagi menjadi kombinasi 5 lembar Rp20.000.
Karakteristik lain dari konsep fungible adalah sedikit perbedaan antara aset fisik dengan nilai yang telah disepakati. Contoh, uang kertas senilai Rp50.000 yang baru ditarik dari mesin ATM dan uang kertas dengan nominal yang sama yang diambil dari selipan kantong celana, sama-sama bisa digunakan untuk membeli sebuah barang.
Di lain sisi, non-fungible merupakan sesuatu yang tidak bisa dipertukarkan atau diganti. Beda halnya seperti aset yang dapat dipertukarkan (fungible) seperti Bitcoin, aset non-fungible adalah aset yang mempunyai identitas unik dan dapat diverifikasi, langka, serta tidak dapat dibagi.
Konsep non-fungibility ini sangat berkaitan erat dengan identitas, baik pemilik maupun penciptanya. Ketika suatu aset tidak dapat ditukarkan, aset tersebut memiliki identitas uniknya sendiri yang mempengaruhi nilainya. Inilah yang membedakan antara aset bersifat fungible dan non-fungible.
Menurut Enjin, salah satu platform jual beli Non-Fungible Token menjelaskan bahwa sumber, cerita, dan sejarah di balik sesuatu memungkinkan terciptanya aset unik yang tak tergantikan. Bahkan, suatu replika saja dapat dihargai karena latar belakang penciptanya. Demikian pula, jika sesuatu secara langsung berkaitan dengan identitas pribadi Anda, unik dan memiliki nilai lebih, maka Anda dapat menciptakan aset yang bernilai dan inilah yang merupakan konsep dari Non-Fungible Token itu sendiri.
Apa itu NFT (Non-fungible Token)?
Dilansir dari Forbes (13/1), Non-Fungible Token adalah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam gim, dan video. Non-Fungible Token adalah bagian dari blockchain dan diperjualbelikan secara online. Namun, berbeda dengan mata uang kripto lainnya, suatu NFT tidak bisa ditukarkan dengan NFT lain dengan nilai yang sama. Sebab, setiap Non-Fungible Token memiliki identitas dan keunikannya tersendiri. Jadi, memiliki nilai yang berbeda pula.
Misalnya, satu klip NBA Top Shot tidak sama dengan Ghozali Everyday, meskipun keduanya merupakan Non-Fungible Token. Bahkan, satu klip NBA Top Shot belum tentu sama dengan klip NBA Top Shot lainnya.
Non-Fungible Token juga mewakili barang yang berwujud maupun tidak berwujud, termasuk seni, GIF, skin game, lagu, video, dan lainnya. Bahkan, sebuah tweet di twetter saja dapat dijual sebagai Non-Fungible Token dengan harga lebih dari USD2,9 juta. Itu adalah tweet pertama pendiri Twitter Jack Dorsey yang ia buat pada 2006 silam. Pada dasarnya, NFT adalah barang koleksi yang didigitalisasi.
Transaksi atau pembelian NFT biasanya populer menggunakan Ethereum atau mata uang kripto lainnya yang mendukung. Setiap transaksi akan tercatat dengan detail dalam sistem blockchain.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk membeli sebuah NFT adalah memiliki dompet digital yang memungkinkan untuk menyimpan NFT dan mata uang kripto Anda. Setelah itu, tentu saja Anda harus memiliki mata uang kripto yang didukung, seperti mata uang Eter. Pembelian kripto dapat dilakukan melalui platform jual beli dan transaksi kripto itu sendiri dan bisa menggunakan kartu kredit. Ini tergantung platform mana yang Anda pilih.
Pahit manis Non-Fungible Token
Non-Fungible Token digadang-gadang sebagai aset kripto yang menjanjikan, sejak banyaknya tokoh-tokoh terkenal yang menggunakannya. Memang, NFT memberikan peluang bagi seniman dan artis menjual karyanya secara digital tanpa harus membuka galeri secara fisik dan konvensional. Melalui Non-Fungible Token, seniman juga dapat jaminan royalti sehingga menerima persentase penjualan dari setiap kali karya mereka dijual ke pemilik baru.
Selain digunakan sebagai investasi, Non-Fungible Token juga dimanfaatkan sebagai tempat mengumpulkan/menggalang dana, seperti yang dilakukan merek Charmin dan Taco Bell yang melelang Non-Fungible Token bertema Art untuk menggalang dana amal. Art NFT Taco Bell terjual habis hanya dalam hitungan menit, dengan harga tawaran tertinggi 1,5 ether (WETH) atau setara dengan USD3.723,83 jika dirupiahkan sekitar Rp53 jutaan saat itu.
Di samping itu, GIF berbentuk kucing era 2011 atau yang dikenal dengan Nyan Cat terjual hampir USD600.000 pada bulan Februari lalu. Kemudian, NBA Top Shot menghasilkan lebih dari USD500 juta dalam penjualannya pada akhir Maret. Dilansir dari Tek.id, Adidas menggandeng Bored Ape Yacht Club, Gmoney, dan Punkn, dalam menjual NFT dengan harga USD23 juta atau sekitar Rp330 miliar dalam bentuk Ethereum.
Namun, perlu diketahui Non-Fungible Token sepenuhnya didasarkan pada kesediaan orang yang ingin membayar aset tersebut. Dengan kata lain, Non-Fungible Token akan bernilai jika didorong pula dengan permintaan yang tinggi. Apabila Anda ingin menjual kembali NFT, tetapi permintaannya rendah, maka harga Non-Fungible Token Anda akan turun atau bahkan tidak bisa terjual.
Oleh karena itu, sama dengan investasi apapun yang harus diperlakukan dengan cara hati-hati, masuk ke dalam dunia NFT harus melakukan riset terlebih dahulu dan harus memahami risikonya. Termasuk dengan risiko kehilangan semua investasi yang telah Anda keluarkan.
Sekarang apakah Anda sudah paham mengenai apa itu NFT? Apakah Anda mulai tertarik untuk menjual produk NFT?