Demi Dewa 19, Sahabat Ahmad Dhani Rela Jual BMW dan Kuras Tabungan:

Kisah Pengorbanan di Balik Album Legendaris

Avatar photo

Porosmedia.com – Di balik gemerlapnya panggung musik Indonesia, terselip kisah pengorbanan yang nyaris terlupakan—kisah tentang keberanian, cinta pada musik, dan ketulusan seorang sahabat. Dialah Harun, teman semasa SMA Ahmad Dhani, yang menjadi pahlawan sunyi dalam kelahiran album pertama Dewa 19. Ia bukan musisi, bukan produser besar, tapi langkahnya menjadi penentu lahirnya salah satu band legendaris tanah air.

Kisah ini dimulai saat Harun pulang ke Indonesia setelah lama tinggal di Jerman. Ia mendapati Dewa 19, band yang berisi para sahabat masa SMA-nya, masih tertahan—belum juga masuk dapur rekaman. Ahmad Dhani saat itu masih menunggu janji kakaknya, musisi senior Dadang S. Manaf. Namun Harun enggan duduk diam.

“Emang perlu apa sih, Dhan? Ya perlu duit. Gimana kalau gue yang produserin?” — Harun

Padahal, Harun baru saja mengalami kerugian besar akibat ditipu dalam bisnis kontraktor. Tapi semangat dan keyakinannya pada bakat sahabat-sahabatnya jauh lebih besar dari rasa takut. Dengan sisa uang 11 lembar travel check—senilai Rp 11 juta—ia membiayai proses rekaman awal Dewa 19. Bukan sekadar bantuan, ini adalah taruhan penuh pada mimpi orang lain.

Baca juga:  D'Lingga Coffee, Perpaduan Sempurna Antara Kopi Berkualitas dan Keindahan Alam

Bersama Ahmad Dhani, Harun terbang ke Jakarta demi mencari label. Label pertama yang mereka dekati justru bangkrut. Tapi mereka tidak menyerah. Harapan mulai terbuka saat bertemu Jan Djuhana dari Team Records, yang bersedia merilis album debut Dewa 19 meski tanpa dana promosi.

Di sinilah Harun mengambil keputusan yang menentukan: menjual mobil BMW kesayangannya—mobil yang ia beli sejak SMA dan sangat ia banggakan. Dari hasil penjualan sebesar Rp 80 juta, Rp 50 juta ia serahkan untuk biaya promosi album.

“Saya bilang ke Pak Jan, ‘Udah saya jual BMW saya, Pak.’ Nah, Rp 50 juta itulah yang dipakai buat biaya promosinya Dewa.” — Harun

Dan keputusan itu tidak sia-sia. Album pertama Dewa 19 meledak di pasaran. Penjualan tinggi. Nama Dewa 19 langsung melonjak. Namun kesuksesan yang datang begitu cepat sempat membuat internal band bingung dalam membagi keuntungan.

Melihat potensi luar biasa itu, Team Records memindahkan Dewa 19 ke label besar, Aquarius Musikindo. Di sanalah mereka tumbuh menjadi ikon musik nasional, menorehkan sejarah panjang dan fanbase militan.

Baca juga:  Nike Ardilla adalah sumber inspirasi bagi Deddy Dores

Tapi di balik semua kemilau panggung dan jutaan penjualan, ada Harun. Sosok yang tak tampil di atas panggung, tapi berdiri di balik layar dengan setia. Ia bukan hanya investor pertama Dewa 19—ia adalah sahabat sejati. Seorang pejuang sunyi yang membuktikan bahwa di balik setiap kesuksesan, selalu ada keberanian untuk percaya, dan cinta yang tak pernah minta imbalan.

Sebuah kisah yang seharusnya dikenang, agar generasi baru tahu: legenda tak lahir dari keberuntungan semata, tapi dari pengorbanan yang nyaris tak tercatat sejarah.

Tags:
#KisahDewa19 #SahabatSejati #AhmadDhani #HarunDewa19 #MusikIndonesia #AlbumLegendaris #Porosmedia #PengorbananDiBalikSukses