Asah Keterampilan Senjata Api di Bali: PERIKHSA Tegaskan Pentingnya Keamanan dan Profesionalisme

Avatar photo

Porosmedia.com, Denpasar – Dalam upaya memperkuat kompetensi dan kesadaran hukum para pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri (IKHSA), DPP PERIKHSA kembali menggelar Lomba Asah Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri pada 25–27 Juli 2025 di Lapangan Tembak Tohpati, Denpasar, Bali.

Ajang bergengsi tahunan ini tidak sekadar menjadi wadah kompetisi, namun juga forum edukatif bagi komunitas pengguna senjata api beladiri di Indonesia. Melalui latihan dan simulasi skenario risiko tinggi, para peserta akan diasah tidak hanya dari sisi teknik menembak, tetapi juga dalam hal kedisiplinan, pengambilan keputusan di bawah tekanan, hingga penegakan etika penggunaan senjata api.

“Menggabungkan unsur kompetisi dan edukasi, lomba ini bukan hanya untuk mengasah kemampuan individu. Ini juga wadah untuk membangun komunitas yang solid dan profesional dalam penggunaan senjata api,” ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum PERIKHSA dalam keterangan resminya.

Bamsoet menekankan bahwa kegiatan ini menjadi semakin penting dalam konteks peningkatan tantangan keamanan nasional. Berdasarkan data Polri, kasus kejahatan di ruang publik menunjukkan tren kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya kasus perampokan dan penyerangan terhadap individu.

Baca juga:  Hari Sumpah Pemuda Karang Taruna Melong Gelar Turnament Bola Voli

“Tantangan keamanan kini semakin kompleks. Di tengah situasi tersebut, keterampilan penggunaan senjata api secara aman, tepat, dan bertanggung jawab menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan,” tambah Bamsoet.

Keahlian Bukan Sekadar Soal Teknik, Tapi Etika dan Tanggung Jawab

PERIKHSA — Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri Indonesia — memosisikan diri sebagai garda terdepan dalam pembinaan, pendidikan, dan pengawasan terhadap penggunaan senjata api oleh warga sipil yang memegang izin sah.

Dalam lomba ini, peserta akan diuji dalam sejumlah kategori teknis seperti presisi, kecepatan respons, dan simulasi pertahanan diri di situasi darurat. Namun lebih dari sekadar akurasi tembakan, panitia menekankan pentingnya sikap profesional, kontrol emosi, serta pemahaman mendalam terhadap etika dan hukum senjata api di Indonesia.

“Kami ingin membentuk budaya senjata api yang bertanggung jawab. Pemegang IKHSA bukan hanya harus mahir menembak, tapi juga cakap dalam bertindak, berpikir cepat, dan menjunjung tinggi etika penggunaan,” ujar salah satu pengurus PERIKHSA Bali.

Sinergi Nasional, Peserta dari Berbagai Daerah

Baca juga:  NPCI Kota Bandung Gelar Kejuaraan Tenis Meja dan Catur, merebutkan Piala Wali Kota Bandung 

Lomba ini akan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Para pemilik IKHSA datang membawa pengalaman masing-masing, namun disatukan oleh semangat untuk terus belajar dan membangun jaringan yang sehat di antara sesama pengguna senjata api.

Tak hanya peserta pria, lomba ini juga membuka partisipasi bagi pemegang IKHSA perempuan, dengan semangat kesetaraan dalam kapasitas bela diri dan pertahanan pribadi.

Sebagai penutup, panitia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi bagian dari agenda jangka panjang untuk mendidik, membina, dan menjaga integritas komunitas pengguna senjata api beladiri di Indonesia.

“Salam PERIKHSA: Niti Gasti Paristuti. Cepat, Tepat, Benar. Itulah nilai yang kami bawa dalam setiap kegiatan. Ini bukan soal gaya, tapi soal tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan lingkungan,” tutup pernyataan resmi panitia.