Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jajat Sudrajat
Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Porosmedia.com – 1. Peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terhadap warga sipil kembali terjadi, yakni delapan karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika yang sedang memperbaiki tower base transcelver station (BTS) 3 Telkomsel di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Papua (3/3) tewas akibat serangan tersebut. Respon Ketua MPR RI:

A. Menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya delapan korban jiwa warga sipil tersebut, serta mengecam keras serangan KKSB terhadap warga sipil di Papua, terutama penembakan terhadap pekerja jaringan telekomunikasi tersebut.

B. Meminta pemerintah melalui aparat TNI-Polri untuk segera mengambil tindakan terukur terhadap KKSB, serta mengusut dan mengungkap peristiwa tersebut, serta menjadikan kejadian tersebut menjadi perhatian aparat TNI-Polri agar kedepannya dapat memberikan pengawalan dan penjagaan kepada para pekerja yang bertugas membangun ataupun memperbaiki jaringan telekomunikasi di wilayah Papua guna mencegah berulangnya penyerangan KKSB.

C. Meminta aparat TNI/Polri melalui intelijen terus menginvestigasi KKSB guna mengungkap jaringannya, disamping tetap memproses dan melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap KKSB yang sudah sangat meresahkan dan menimbulkan rasa takut dengan perbuatan terornya di masyarakat Papua.

Baca juga:  We Love Mahasiwa, Emak-emak Mendukung Aksimu

D. Meminta komitmen pemerintah membentuk tim independen untuk mengusut tuntas ragam kekerasan yang terjadi di Papua, guna mengembalikan situasi menjadi kondusif sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua.

2. Jumlah kasus positif covid di Indonesia mengalami tren penurunan, akan tetapi kasus kematian yang diakibatkan oleh covid mengalami peningkatan. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pemerintah mengevaluasi terhadap penanganan kesehatan yang diberikan selama ini guna mengetahui penyebab dari meningkatnya angka kematian akibat covid tersebut. sebagaimana diketahui data kematian selama periode 21-27 Februari 2022, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 sebanyak 1.708 kasus, sementara pada periode 28 Februari-6 Maret 2022, kasus mingguan kematian meningkat menjadi 2.099 kasus atau naik 22,89 persen dalam sepekan.

B. Meminta pemerintah mempertimbangkan untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat/PPKM di wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali, dikarenakan masih urgennya penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dan aktivitas sehari-hari di tengah virus corona yang masih bermutasi dan capaian vaksinasi yang belum menyeluruh dan sesuai target.

C. Meminta pemerintah memberikan atensi atau perhatian ekstra kepada pasien covid bergejala berat dan kelompok rentan covid, diantaranya para lanjut usia/lansia, anak-anak, dan orang-orang dengan penyakit penyerta/komorbid, dengan memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal apabila mereka terpapar covid dan memastikan proses penyembuhan mereka diawasi oleh tenaga kesehatan profesional.

Baca juga:  Tokoh Muda Banua: Ada Pihak yang Sengaja Menyudutkan Bendum PBNU

D. Meminta pemerintah segera melakukan percepatan program vaksinasi di daerah-daerah yang capaiannya masih di bawah 70 persen untuk dosis pertama dan di bawah 50 persen dosis kedua, sehingga masyarakat di daerah tersebut juga dapat segera diberikan vaksin booster guna meminimalisir dampak apabila terpapar virus corona.

3. Kenaikan harga bahan baku pada industri makanan dan minuman serta tekstil yang terjadi di Indonesia sebagsi imbas invasi Rusia ke Ukraina. Respon Ketua MPR RI:

A. Meminta pelaku usaha melaksanakan imbauan pemerintah untuk menggunakan bahan baku produksi dari dalam negeri, serta mengapresiasi sikap pelaku usaha yang lebih memilih opsi untuk menekan margin ketimbang menaikkan harga produk, untuk mencegah kenaikan harga pangan dan sandang yang terlalu ekstrem sehingga berpotensi mengganggu daya beli masyarakat.

B. Meminta pemerintah dapat memberikan solusi kepada pelaku usaha yang produksinya bergantung pada bahan baku ekspor, dengan melakukan intervensi agar pelaku usaha tidak mengalami kerugian dalam bidang usahanya, terutama pelaku usaha yang memanfaatkan hasil ekspor dari Ukraina seperti kapas dan gandum, dikarenakan Ukraina merupakan negara pengekspor gandum kedua terbesar ke Indonesia setelah Australia.

Baca juga:  Pemkab Purwakarta Peringati Isra Mi'raj 1443 H 2022 M

C. Meminta pemerintah tetap mengikuti perkembangan dan mengupdate kondisi terakhir antara Rusia dan Ukraina sehingga impor bisa dikontrol dan stok bahan baku untuk kebutuhan pasar dalam negeri bisa terjaga, akan tetapi pemerintah juga diharapkan mempersiapkan sejumlah skenario apabila kondisi tidak memungkinkan untuk tetap mengimpor sejumlah bahan baku dari negara yang sedang mengalami konflik tersebut.

D. Meminta pemerintah mempersiapkan strategi dan alternatif bahan baku dari negara lsin yang kualitasnya hampir sama dengan kualitas bahan baku dari Ukraina, ataupun mencari alternatif pemenuhan bahan baku dari negara yang tidak bersengketa dengan melakukan hubungan dagang baik secara bilateral maupun multilateral guna memenuhi kebutuhan bahan baku produksi dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *