Porosmedia.com, Bandung – Puluhan pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan komunitas dari berbagai wilayah di Jawa Barat yang tergabung dalam Forum Ormas, LSM, dan Komunitas Jawa Barat (Formas Jabar) melaksanakan kegiatan Audensi dan Silaturahmi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Senin (10/11/2025), bertempat di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung.
Kegiatan yang dijadwalkan dimulai pukul 18.30 WIB ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi antara elemen masyarakat sipil dengan lembaga legislatif daerah. Melalui forum tersebut, para pimpinan Ormas dan LSM berkesempatan menyampaikan aspirasi, gagasan, serta pandangan kritis terhadap arah pembangunan dan kebijakan publik di Jawa Barat.
Meneguhkan Kolaborasi Masyarakat Sipil dan Legislatif
Koordinator Formas Jabar, R. Hendra M, SH, menyampaikan bahwa audensi ini merupakan tindak lanjut dari upaya Formas Jabar membangun jembatan komunikasi yang konstruktif antara masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kami ingin menegaskan bahwa Ormas dan LSM bukan sekadar pengkritik, tetapi juga mitra strategis DPRD dan Pemerintah Daerah dalam mengawal kepentingan publik dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Hendra.
Hendra juga menekankan pentingnya menjaga marwah organisasi masyarakat agar tetap berorientasi pada nilai-nilai sosial, kebangsaan, dan etika publik. “Kami mengajak semua pihak untuk tetap solid, profesional, dan mengedepankan semangat silaturahmi dalam setiap perjuangan,” tambahnya.
Partisipasi Luas dari Berbagai Elemen Jawa Barat
Berdasarkan daftar hadir yang diterima redaksi, lebih dari 90 perwakilan organisasi turut serta dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari para ketua umum, sekretaris, dan pengurus aktif berbagai lembaga, antara lain dari:
PP MPW Jawa Barat, WGMPA, Laskar Benteng Indonesia (LBI), Pendekar Pager Nusantara Indonesia,
Paguyuban Asgar Jabar, Paguyuban Asep Dunia (PAD), Rumah Bersama Rakyat Jabar,
LSM Penjara PN, Gema Padjadjaran, Brigade 571 Trisula Macan Putih,
Forum Media Jabar (JBN), Jeep Komunitas Ex-Militer (KJM),
serta berbagai organisasi lainnya yang selama ini berperan aktif dalam pemberdayaan sosial, advokasi kebijakan publik, dan kegiatan kebangsaan di Jawa Barat.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan akademisi yang dikenal memiliki komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi, kebangsaan, dan pembangunan berbasis partisipasi rakyat.
Solidaritas dan Kebersamaan untuk Jawa Barat
Dalam suasana penuh keakraban, para peserta hadir dengan mengenakan atribut dan pakaian resmi dari masing-masing organisasi sebagai simbol identitas dan solidaritas. Agenda utama mencakup sesi perkenalan, pembacaan aspirasi, serta diskusi terbuka antara perwakilan Formas Jabar dengan pihak DPRD Jawa Barat.
Salah satu peserta, Bang Koko (RE. Subagdja, SE) dari LSM Penjara PN, menilai kegiatan seperti ini harus menjadi tradisi baru dalam tata kelola masyarakat sipil di daerah.
“Audensi ini bukan ajang seremonial. Ini adalah ruang dialog nyata antara rakyat dan wakilnya. Kita berharap dari forum ini muncul kesepahaman untuk memperbaiki kebijakan yang menyentuh kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa perwakilan ormas seperti Deni Poniman (IPSI Jabar) dan Yudha-IP (Humas Formas Jabar) menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas organisasi untuk memperkuat posisi masyarakat dalam proses pengawasan kebijakan publik di tingkat daerah.
Keterbatasan Kuota, tetapi Semangat Tetap Besar
Panitia penyelenggara menjelaskan bahwa karena keterbatasan ruang, jumlah peserta dibatasi maksimal 150 orang, dengan prioritas kehadiran diberikan kepada ketua dan sekretaris organisasi. Meski demikian, antusiasme peserta tetap tinggi, menandakan adanya semangat bersama untuk memperjuangkan peran Ormas dan LSM sebagai pilar sosial yang kritis dan solutif di tengah dinamika pembangunan daerah.
Menuju Sinergi Nyata antara Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Audensi dan silaturahmi Formas Jabar dengan DPRD Jawa Barat ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk memperkuat sinergi antar-elemen masyarakat dengan lembaga perwakilan rakyat. Selain sebagai forum komunikasi, kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat jaringan antar-Ormas dan memperkuat posisi masyarakat sipil sebagai mitra strategis dalam demokrasi daerah.







