Porosmedia.com, Jakarta – LSM.PMPR Indonesia dan LSM Maung Kaboa, Senin, (01/07) sambangi Gedung Merah Putih atau Gedung KPK di jalan Kuningan Persada Jakarta.
Kedatangan Dua LSM buntut aksi terhadap PERUMDA di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Saat itu, aksi tersebut meminta kepada Pj.Walikota Bandung selaku KPM dan kepada Bidang Ekonomi Kota Bandung untuk melakukan audit dan evaluasi mantan Plt.Dirut Perumda, Riki Ferlino. Sayang, permintaan tersebut dihiraukan Pj.Walikota dan Bidang Perkonomian Kota Bandung.
Sebelumnya, dua LSM ini sempat berkonsultasi dengan Ketua DPRD Kota Bandung mengadukan persoalannya yang sama.
Kini, Dua LSM meminta perbaikan dan pemyelamatan PERUMDA di Kota Bandung, tegas Joker Ketua LSM PMPR.
Lanjut Joker, ini bukan intervensi kepada PERUMDA. Kami melakukan sebagaimana fungsi kontrol sosial dari masyarakat. Dan ini adalah kritik kontrustif dan produktif dengan tujuan penyelamatan sesuai pesan Ketua DPRD Kota Bandung.
Disamping itu, Anggi dari LSM PMPR paska diterima bidang Dumas di ruangan pengaduan masyarakat, menyampaikan informasi atau pengaduan terkait penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang di lakukan oknum mantan Plt. Dirut PERUMDA Kota Bandung. Dan kami komitmen ini sebagai tahap awal.
Ditempat yang sama, Ketua Umum LSM Maung Kaboa Ugun menyampaikan carut marut yang sudah lama berlangsung. masih banyak persoalan diantaranya dugaan mall administrasi PKS/perjanjian kerjasama antara Perumda dan Mitra. adanya piutang dengan jumlah cukup besar yang tak mampu di selesaikan. Ditambah kebocoran retribusi yang di lakukan secara masif oleh oknum karyawan. Paling krusial aset Pasar tradisional dengan dugaan 11 sertifikat tidak jelas luasannya.
Maka dari itu diwakili Anggi meminta APH Gedung KPK serius menangani persoalan PERUMDA di Kota Bandung yang patut diperiksa karena dianggap parah, carut marut dan TSM (Terstruktur Sitematis dan Masif).
