Porosmedia.com, Kab. Bandung – Pemerintahan Kabupaten Bandung di bawah kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna (Kang DS) dituntut untuk menjaga stabilitas kinerja dan meningkatkan kepercayaan publik dengan mengoptimalkan publikasi capaian serta program prioritas yang telah dijalankan.
Program Prioritas
Beberapa program yang patut disampaikan kepada masyarakat antara lain:
Pendidikan: Program Beasiswa ti Bupati (Besti) untuk anak berprestasi dan penghafal Al-Qur’an.
Kesehatan: Penambahan 62 puskesmas serta pembangunan RSUD Bedas.
Daya Beli Masyarakat: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,4 triliun dan peningkatan pelayanan publik.
Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur jalan dengan anggaran Rp1,8 triliun.
Program Sosial: Penanganan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang melebihi target setiap tahunnya.
Inovasi dan Ide Pengembangan
Selain mempublikasikan program prioritas, beberapa ide kegiatan dan inovasi dapat mendorong Kabupaten Bandung semakin dikenal luas, di antaranya:
Festival Budaya: Menampilkan kekayaan budaya lokal seperti tarian tradisional, musik, dan kuliner khas daerah.
Wisata Alam: Pengembangan wisata berbasis alam seperti trekking, rafting, dan wisata edukasi lingkungan.
Program Lingkungan: Menggalakkan penghijauan, pengelolaan sampah, dan penggunaan energi terbarukan.
Inovasi Teknologi: Penerapan aplikasi pelayanan publik dan teknologi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kerja Sama Komunitas: Menguatkan kolaborasi dengan komunitas lokal dan organisasi masyarakat sipil agar partisipasi warga dalam pembangunan semakin optimal.
Dengan menggabungkan program prioritas dan ide-ide inovatif tersebut, Kabupaten Bandung berpotensi meningkatkan citra positif sebagai daerah yang peduli budaya, lingkungan, dan kesejahteraan rakyatnya.
Analisis Program
Dalam menilai program Bupati Dadang Supriatna, terdapat pandangan yang beragam:
Argumentasi Positif: Peningkatan infrastruktur dan pelayanan publik dianggap mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan efisiensi birokrasi pemerintahan.
Argumentasi Negatif: Sebagian pihak menilai manfaat program belum dirasakan secara merata, masih ada persoalan yang belum terselesaikan, dan disparitas antarwilayah tetap terjadi.
Reasoning: Evaluasi menyeluruh tetap diperlukan agar program benar-benar efektif dan efisien dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Evidence: Data statistik menunjukkan adanya peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan publik dan infrastruktur, meski masih ada wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Bandung diharapkan dapat terus melakukan evaluasi, belajar dari pengalaman sebelumnya, dan memperkuat kebijakan pembangunan agar lebih berdampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik
R. Wempy Syamkarya







