Porosmedia.com, – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan Bandung pada tahun 1863, lahir seorang perempuan bernama Sutirah, yang sejak kecil telah menunjukkan bakat luar biasa dalam berinteraksi dengan hewan-hewan di sekitarnya. Keahlian ini tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga mengantarkannya pada peran penting di masyarakat. Saat remaja, Sutirah sudah dipercaya oleh penduduk setempat untuk menangani berbagai urusan terkait ternak, mulai dari menaklukkan kerbau dan sapi yang mengamuk hingga menghadapi biawak, ular, dan bahkan buaya yang merangsek masuk ke kampung.
Sebuah foto hitam putih yang diunggah di akun Instagram @punika.fakta menampilkan sosok Sutirah yang anggun dalam gaun putih panjang, dengan percaya diri menggendong seekor buaya di lengannya. Dalam gambar tersebut, tampak jelas bahwa rasa takut seolah tidak pernah menghinggapi dirinya. Dengan santai, Sutirah berpose bersama salah satu hewan yang paling ditakuti oleh banyak orang.
Suatu ketika, keahlian Sutirah menarik perhatian sebuah perkebunan teh di Jawa Barat. Di sana, ia ditugaskan untuk menghalau macan tutul yang kerap mengganggu para pemetik teh. Dengan keberanian dan keterampilannya, Sutirah berhasil mengusir hewan buas tersebut, yang kemudian membawanya ke posisi yang lebih tinggi di Dierenbescherming Agentschappen, lembaga pengawasan hewan yang dibentuk pada masa kolonial.
Tak hanya itu, Sutirah juga berkesempatan bekerja sama dengan Carl Wilhelm Weber, seorang peneliti berkebangsaan Belanda yang lahir di Jerman. Bersama Weber, Sutirah menjelajahi berbagai pelosok Indonesia, dari Lombok hingga Sulawesi dan Kepulauan Tanimbar, untuk mengklasifikasi hewan vertebrata. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuannya, tetapi juga memperluas pandangan tentang peran perempuan dalam dunia yang didominasi oleh laki-laki.
Kisah hidup Sutirah menjadi inspirasi bagi banyak pawang hewan perempuan di Indonesia. Ia membuktikan bahwa emansipasi perempuan bukanlah sekadar wacana, melainkan sebuah kenyataan. Dengan keberanian dan keahliannya, Sutirah menunjukkan bahwa perempuan mampu melakukan banyak hal, setara dengan laki-laki, dan bahkan lebih dari itu. Dalam setiap langkahnya, ia telah menorehkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah, mengubah cara pandang masyarakat terhadap kemampuan dan peran perempuan di dunia.(🙏ayz 🙏)