Ayat-ayat Al-Qur’an di atas dan riwayat-riwayat dari hadits menyoroti pentingnya nama dan sifat Allah “al-Ḥaqq”. Ini memberikan apresiasi yang benar tentang bagaimana atribut dan kualitas Allah sebagai Yang Benar dan Kebenaran ini harus tertanam dalam di hati dan pikiran kita.
Lebih jauh lagi, bahkan ketika kita menyembah Allah, kita harus menyadari dan mengingat atribut dan nama-Nya ini, karena kita sedang menyembah Yang Benar. Seiring dengan memperhatikan hal ini selama ibadah kita, kita harus mengikuti jejak Nabi Muhammad dengan memuji Allah dengan nama ini, seperti dalam doa kita dengan mengatakan, “(Ya Allah) Engkau adalah Kebenaran…”. Kita juga harus meminta Dia untuk selalu membimbing kita pada kebenaran. Bagian tak terpisahkan dari mengakui, mengingat dan menyembah Allah sebagai “al-Ḥaqq” – “Yang Benar”,
“Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shaleh, saling menasehati untuk kebenaran , dan saling menasehati untuk ketabahan.” (Qur’an Al-Asr:2-3)