Arti Nama Allah Al-Haqq dan Dalilnya di Al-Quran

Al-Ḥaqq

“(Ya Allah) Engkaulah Kebenaran . Dan Janji-Mu adalah kebenaran. Dan Firman-Mu adalah kebenaran. Dan bertemu dengan-Mu adalah benar Dan surga adalah benar…” (Bukhār)

Narasi di atas menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad memuji Allah dalam doanya dengan menyebut nama Allah “al-Ḥaqq”, dengan mengatakan “(Ya Allah) Engkau adalah Kebenaran”. Ini mengajarkan kita bagaimana kita juga harus mengakui nama Allah “al-Ḥaqq” dengan memuji Allah secara lisan dengan nama ini, seperti juga dalam doa kita.

Al-Qur’an juga menjelaskan bagaimana Allah adalah contoh dari “al-Ḥaqq” melalui kata-kata dan tindakan-Nya:

“Dan Allah menghapus yang batil dan menegakkan kebenaran dengan kalimat-kalimat-Nya.” (Al-Qur’an, 42:24)

“Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi dengan benar ?” (Al-Qur’an, 14:19)

“Dan bumi akan bersinar dengan cahaya Tuhannya, dan akan ditempatkan kitab (amalan setiap orang), dan para nabi dan para saksi akan dibawa, dan akan diputuskan di antara mereka dengan benar , dan mereka tidak akan dirugikan.” (Al-Qur’an, 39,69)

Ayat-ayat Al-Qur’an di atas menjelaskan bahwa nama Allah “al-Ḥaqq” tidak hanya menunjuk pada esensi diri-Nya, tetapi juga pada tindakan-Nya. Oleh karena itu, Allah adalah contoh kebenaran, bahkan melalui tindakan. Inilah yang juga harus selalu kita tuju. Oleh karena itu, bahkan ketika berdoa kepada Allah, Nabi Muhammad mengajarkan kita untuk meminta Allah membimbing kita kepada kebenaran:

Baca juga:  Toleransi Beragama Dalam Islam

“Ketika Nabi bangun untuk shalat malam, beliau memulai shalatnya dengan kalimat:

اللهمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Allāhumma Rabba Jibrāila, wa Mīkā’īla wa Isrāfīl, fāṭiras-s-samāwāti wa-l-arḍ, ‘ālim- l-ghaybi wa-sh-shahādah, Anta taḥkumu bayna ‘ibādika fīmā kānū fihi yakhtalifn, ihdinī lima-khtulifa fīhi min-l- aqqi bi-idhnik, innaka tahdī man tashā’u ilā mirāṭ

Terjemahan:
Ya Allah, Tuhan Jibril, Mika’il dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Mengetahui yang gaib dan yang nyata; Engkau menilai di antara hamba-hamba-Mu dalam hal mereka berselisih. Ya Allah, mengenai hal-hal yang disengketakan, beri aku petunjuk kepada kebenaran dengan kehendak-Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus.” (Muslim)

Lanjut halaman berikutnya >>>