Porosmedia.com, Kota Bandung – Umumnya masyarakat Kota Bandung prihatin terhadap kurangnya ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bandung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, luas RTH di Kota Bandung hanya mencapai 12,25% dari total luas wilayah kota.
Hal ini jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 14 Tahun 2022 tentang Ruang Terbuka Hijau, yaitu minimal 30% dari total luas wilayah kota.
Kurangnya RTH di Kota Bandung memiliki berbagai dampak negatif bagi lingkungan, seperti peningkatan suhu udara. RTH berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, sehingga dapat membantu menurunkan suhu udara.
Kurangnya RTH dapat menyebabkan Kota Bandung menjadi lebih panas. Selain itu RTH berperan penting dalam menyerap air hujan, sehingga dapat membantu mengurangi intensitas curah hujan. Kurangnya RTH dapat menyebabkan intensitas curah hujan di Kota Bandung menjadi lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko banjir.
Oleh karena itu, saya mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk segera mengambil tindakan untuk meningkatkan luas RTH di Kota Bandung. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ini.
Pemerintah Kota Bandung dapat membebaskan lahan untuk RTH, baik melalui pembelian maupun tukar guling. Selain itu pemerintah Kota Bandung juga dapat mengubah fungsi lahan non-RTH menjadi RTH, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Saya berharap Pemerintah Kota Bandung dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah kurangnya RTH di Kota Bandung. Hal ini penting untuk dilakukan demi menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Net).
Rasyid
[email protected]
Revitalisasi Taman Futsal Kota Bandung
Dinas DPKP (Dinas Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan) Kota Bandung saat ini sedang menggulirkan agenda kerjaan revitalisasi atau penataan taman futsal Kota Bandung dengan anggaran di tahun 2024 lebih dari Rp 4 miliar. Selain itu penataan jalan atau trotoar disekitar taman lebih dari Rp 1 miliar.
Saat dikonfirmasi kepada pejabat DPKP Kota Bandung oleh Porosmedia.com, Jumat, 15 November 2024 yang diduga sebagi pejabat Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK di nomor
+62 822-3380-0*** dengan Sekdis DPKP +62821-1807-2*** tidak.mau menjawab pertanyaan lewat media sosial What’s App perihal projek yang digulirkan tersebut.
Karena itu, Porosmedia.com meminta tanggapan kepada salah satu calon Wakil Wali Kota, Jumat 15 November 2024 lewat medsos Whats App yakni Yena Maksoem. Pasalnya proyek tersebut sesuai laporan masyarakat sekitar kurang menanggapi kurangnya RTH kota Bandung yang sudah defisit. Sesuai data sekarang tinggal 12.8 %, seharusnya ada pemeliharaan untuk RTH yang tersedia. Seharusnya berupaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang bisa memperluas RTH, misalkan memanfaatkan pekarangan dan taman kota.
Maka dari itu, program Arfi – Yena akan menanam lebih banyak pohon, bahkan sampai 1 juta pohon. hal ini untuk membantu penyerapan air dipermukaan dan sebagai paru-paru kota memenuhi kebutuhan oksigen warga dengan lebih sejuk dan segar.
Disamping Yena. Yoga D.H. Dipura sebagai Ketua Raksa Bandung menanggapi revitalisasi dan penataan taman futsal. Salah satu taman tematik rancangan mantan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Kata Yoga disayangkan di saat semua pihak sedang memikirkan penambahan ruang terbuka hijau untuk memperluas resapan air, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) malah menutup taman (lapangan ciujung) yang ada di Jalan W.R. Supratman depan markas Pussenif TNI AD dengan cor beton. Bahkan terlihat banyak pohon yang ditebang, demi apa? Ironis, tegas Yoga.
Lanjut Yoga, hampir disemua periode Wali Kota (kecuali Ridwan Kamil dan mungkin yang sekarang menjabat) selalu menekankan untuk menjaga lingkungan, pertahankan pohon-pohon yang ada dan terus berupaya menambah ruang/lahan terbuka untuk penghijauan serta resapan.
Tetapi dengan ulah DPKP melakukan betonisasi di taman lapangan supratman, artinya DPKP telah mereduksi luasan tanah untuk penyerapan air dan melanggar etika kepatutan terhadap lingkungan hidup, keluhnya menanggapi projek tersebut.
Senada dikatakan R. Wempy Syamkara sebagai Pengamat Kebijakan Publik dan Politik yang berharap pemerintahan Kota Bandung harusnya konsen atau fokus kepada RTH di saat musim hujan. Perhatikan dan perbanyak titik-titik yang megakibatkan banjir bandang.
Saya berharap ada perhatian khusus. jangan terjadi kedua kalinya dikota Bandung, yang tadinya lapangan futsal di taman supratman berubah menjadi membeton sebagian lapangan dengan alasan lebih kuat dan rapih secara teknis,” mohon untuk di evaluasi ulang, ungkap Wempy.
Konfirmasi Pelaksana Taman Futsal
Di tempat Taman Futsal, Sabtu, 16 November 2024 Aab Abdi Sofhah, dari CV. Lili Putra salah satu pelaksana penataan trotoar sekeliling taman menyarankan kepada Porosmedia.com untuk meminta pernyataan kepada pelaksana taman futsal, yang merasa itu bukan kewenangannya.
Di tempat yang sama posko pelaksana Taman Futsal Andi Suhandi dari PT. Sri Sumitra menuturkan saat dikonfirmasi masyarakat mana dan aktivis lingkungan mana yang keberatan atas rencana penataan yang kami lakukan. Bahkan dituding tidak mengindahkan persoalan RTH yang diduga membeton sebagian tanah lapang adalah pelanggaran.
Hal itu dimaksud, kata Andi untuk memperkuat tahanan lapangan Futsal secara baik dan benar agar lebih kokoh, kuat dan tahan lama digunakannya. Sekelilingnya kami akan melakukan penataan taman sebaik-baiknya dengan dukungan trotoar yang ditata rapih.
” Wajar jika ada masyarakat yang mengkritisi bahwa kami tidak mendukung Program RTH Kota Bandung. Jika diumpamakan membangun Jalan Layang pasti muncul kemacetan dan merugikan pengguna jalan lain. Tapi setelah selesai akan tampak manfaat dan kenyamanan Jalan tersebut,” ujar Andi yang sementara tidak mengijinkan mengambil gambar penataan taman futsal.
Sesuai pandangan mata di Pos PT. Sri Sumitra taman futsal didesain seperti stadion mini dengan arena sepakbola, podium mini untuk penonton dan sarana umum lainnya dengan dihiasi tumbuhan dan tanaman.