Bandung, porosmedia com – Pedalang dan insan peminat wayang Jawa Barat dan Banyumas kecewa dan terasa diganggu atas pernyataan, Ustad Khalid Basallamah pada video yang beredar ketika menyampaikan syiar Islam ke jamaahnya, Jumat, (18/02/2022) di cafe Cudeto, jalan Cilaki 34, kota Bandung.
Aksi kekecewaan ini di gagas oleh Wawan Dede Amung Sutarya, Adi Truna, Dandan Dede Amung Sutarya, Asep Koswara Dede Amung Sutarya, Tantan Suganda, Sutarno AJS dari Genta Sentra Mas Baraya (Gerakan Cinta Kesenian Tradisional Banyumasan Bandung Raya) dan didampingi Kamaludin SH. Advokat LBH Galuh Pakuan Pajajaran.
giat aksi ini dilakukan kata Dadang Utun selaku moderator dan penggagas pertemuan, semata-mata ingin menyampaikan rasa kecewa Pedalang di Jawa Barat atas pernyataan Ustad Basallamah menyinggung prodak budaya yang sudah diakui dunia.
Karena itu, Adi Truna menganggap pernyataan tersebut sudah melukai seniman tradisi budaya Jabar dan Banyumas. pasalnya agama dan budaya berdampingan tidak terpisahkan. “jangan sampai Islamiesme mengajar kebudayaan oleh ajaran. justru ajaran islam lewat budaya sudah ada sebelumnya. apalagi menggambarkan perilaku ketauhidan dalam budaya lebih gamblang”, ucap putra Asep Truna Almarhum.
ucapan meninggalkan budaya dan menyuruh tobat adalah opini yang sangat sembrono. apakah ini kebutuhan politik Ustad Basallamah ?? kami tidak tahu !! yang jelas beliau juga sudah mencederai pengakuan UNESCO tentang Adiluhung Budaya di Indonesia.
Apakah Ustad Basallamah tahu pengertian Adiluhung. jadi kalau menyarankan harus meninggalkan wayang dan tobat, aspek apa yang dipikirkan Ustad Basallamah, saat itu !? jikalau bicara patung dan berhala sebagai warisan nenek moyang. terangkan kepada kami, kesalahan apa yang anda pikirkan, kepada kami ?? geram Adi Taruna, yang meminta jangan sekali-kali mengganggu budaya.
“Ingat islam tidak pernah mengajarkan menghujat budaya”, tambah Adi Taruna.
selang waktu, Wawan Dede Amung Sutarya tidak diam dalam aksi tersebut. kata Wawan yang jadi masalah itu Wayangnya atau kami sebagai pelaku seni Wayang?? ajaran Islam, kata Wawan sering kita sampaikan dalam pentas wayang.
bagaimana tidak, rasa kecewa ini hadir, Wayang bagi kami adalah rejeki dan bisa menafkahi keluarga. jadi, Wawan menegaskan jika mau memberi pernyataan, gunakanlah dengan hati dan pikiran bersih, ucap Wawan menyindir Ustad Basallamah.
pernyataan Wawan, diperkuat Asep Koswara Dede Amung Sutarya mewakili keluarga Wayang. dulu terang Asep ada yang bicara wayang haram. tapi keluarga abaikan. berbeda kali ini , video tersebar ke publik dan jadi asumsi bagi ustad Basallamah.
kenapa demikian, lanjut Asep, karena di dalam wayang banyak filosofi yang disampaikan. bahkan sangat hati hati, disaat nenyampaikan takut salah, ujar Asep Koswara Dede Amung Sutarya dan Dandan Dede Amung Sutarya yang ingin menyamakan paham bahwa wayang budaya asli Indonesia.
Senada dikatakan Sutarno AJS dari Genta Sentra Mas Baraya (Gerakan Cinta Kesenian Tradisional Banyumas Bandung Raya) untuk mengajak Ustad Basallamah mengingat sejarah yang dilakukan Waliyulloh Sunan Kalijaga mensyiarkan ajaran Islam lewat pentas wayang.
lanjut Sutarno sebetulnya, kami tidak bersentuhan dengan agama. kami hanya khawatir anak cucu kita alerghi dengan budaya. ingat budaya adalah pertahanan terakhir bangsa dan negara. ” mati kita gerakkan bersama, jangan sampai anak anak mengabaikan budaya”, ajak Sutarno.
Di sisi lain, Kamaludin SH. Advokat LBH Galuh Pakuan Pajajaran menganalisa aspek hukum dari pernyataan Ustad Basallamah. analisa Kamalludin akan lihat modusnya. baru analisa video yang dipotong-potong itu. jika mendapatkan ranah hukum, baru laporkan. apakah pelanggaran UU ITE atau bisa Delik.
terkesan ucapan ustad tidak mengerti arti wayang yang sudah membumi. padahal dalam wayang ada ajaran kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, Akunya yang menikmati Pentas Wayang.
Diakhir waktu acara, Tantan Suganda Guru SMK 10 yang hadir ikut menanggapi khawatir budaya akan dibenturkan atau tabrakan. artinya bisa mengangkat budaya wayang itu sendiri. atau budaya yang dipaksakan oleh ustad Khalid Basallamah, pungkasnya mengakhiri siang itu. (jt)