Porosmedia.com – Goethe-Institut Bandung bersama Erik Pauhrizi dan Tisna Sanjaya berusaha mengelaborasi interaksi antara psikologi manusia, artefak representasional, konteks sejarah, lingkungan digital, dan identitas budaya Nusantara melalui pameran Ajeg Melampaui Diri yang diselenggarakan pada Kamis, 17 Maret s.d. Minggu, 24 April 2022.
Pameran ini dilandasi oleh proses lokakarya Ajeg Pada Jejak yang diadakan pada Oktober 2021 dalam mengembangkan warisan estetika Joseph Beuys. Ketiga belas seniman terlibat memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang beragam. Dari mahasiswa di perguruan tinggi negeri dan swasta, tenaga pengajar, pekerja
lepas, desainer, hingga pegiat seni tradisi.
Mereka mendaftarkan diri mereka untuk lokakarya Ajeg Pada Jejak, dan kemudian diberikan alokasi waktu selama dua bulan untuk memproduksi karya yang kemudian dipamerkan. Seniman yang terlibat dalam pameran ini adalah Agung Eko Sutrisno, Antonia Putri, Audya Amalia, Dike Trivinggar, Dimas M. Iqbal P. B., Dwi Prayudha, Farhan Deniansah, Fatimah Afnantwina Refyan, Nur Ilham Natsir, R. Reihan A. Bratasoerja, Shelvira Alyya Putri Anjani, Tara Shakin, dan Widi Asari. Erik Pauhrizi dan Tisna Sanjaya selaku kurator berusaha untuk mempertemukan berbagai disiplin dalam penyusunan seniman terlibat.
Erik Pauhrizi sebelumnya menempuh pendidikan Diplom Freie Kunst pada tahun 2012 di Hochschule für Bildende Künste Braunschweig (HBK), berikut Meisterschüler Freie Kunst pada tahun 2016 dengan penghargaan Meisterschüler Prize 2016.
Selain aktif berkarya, Erik saat ini mengajar di Program Studi Film dan Televisi – Universitas Pendidikan Indonesia. Tisna Sanjaya adalah dosen di Institut Teknologi Bandung dan pernah terlibat di berbagai perhelatan seni di dalam maupun luar negeri. Praktik artistik Tisna sering mengangkat isu-isu politik, sosial dan juga lingkungan hidup. Ia kerap melakukan proses penciptaan di ruang publik secara interaktif untuk memantik kesadaran masyarakat tentang kenyataan-kenyataan sosial yang timpang.
Pameran Ajeg Melampaui Diri diselenggarakan bekerja sama dengan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain – Universitas Pendidikan Indonesia dan Fakultas Seni Rupa dan Desain – Institut Teknologi Bandung.
Sepilihan kegiatan pendukung pameran: tur pameran, pemutaran film, dan diskusi.
Setelah pameran Ajeg Melampaui Diri dibuka, tersedia berbagai kegiatan pendukung yang bisa diikuti oleh publik. Tur berjalan kaki hari Jumat, 18 Maret bersama Bandung Good Guide akan menelusuri sejarah yang hidup di kawasan Jl. Asia Afrika dan berakhir di eks Bioskop Dian.
Sesi diskusi terbagi menjadi dua, sesi wicara seniman diadakan hari Jumat, 25 Maret pukul 16.00 WIB dan sesi wicara kurator diadakan hari Jumat, 1 April pukul 16.00 WIB. Aktivitas lain yang juga terbuka bagi publik adalah pemutaran film yang dilangsungkan setiap hari Sabtu tanggal 9, 16, dan 23 April pukul 14.00 WIB.