Mengenal Ismail Al-Jazari, Bapak Robotik Dunia

Avatar photo
Mengenal Ismail Al-Jazari, Bapak Robotik Dunia

Sebab, dia dinilai benar-benar cemerlang dalam menciptakan alat-alat mekanis yang bisa menyelesaikan keperluan praktis. Pemuda ini lantas ditunjuk sebagai kepala insinyur atau rais al-a’mal di ibu kota, Diyar Bakr.

Pria Bernama Donald Routledge Hill, yang telah menerjemahkan salah satu karya besar al-Jazari ke dalam bahasa Inggris, menuturkan karakteristik al-Jazari, Menurut Hill, “pada puncak kariernya al-Jazari mengabdi pada Nashiruddin, penguasa Artuqid kala itu.”

Selama 25 tahun lamanya, beliau bekerja sebagai ilmuwan resmi kerajaan. Beberapa kitab monumental karangannya telah selesai berkat dukungan penuh dari  raja Bani Artuqid, seperti Kitab fii Ma’rifat al-Hiyal al-Handasiya (Kitab pengetahuan tentang rancangan bangun mesin).

pada buku yang terbit pada 1206 itu, beliau menjelaskan tentang cara kerja dan langkah-langkah pembuatan 50 pesawat mekanis.

Hill mengucapkan, dalam pengertian modern sosok al-Jazari lebih tepatnya cocok digolongkan sebagai insinyur praktis, alih-alih seorang penemu yang merancang alat dari nol. Sebab, sejumlah perangkat-perangkat yang diciptakannya berangkat dari telaah sendiri atas berbagai penemuan sebelumnya.

Dengan merujuk pada teori-teori fisika tertentu, beliau dapat membuat alat baru yang lebih presisi. Sebut saja,  pada salah satu karyanya yang berupa  robot pemain musik di atas miniatur perahu. Barupa orang-orangan yang duduk pada benda itu secara otomatis mengeluarkan irama yang merdu tiap satu jam sekali.

Baca juga:  Stafsus Wapres Minta Lembaga Pendidikan Implementasikan Nilai Moderasi Beragama

Seluruh robot manusia itu dapat bekerja karena terhubung dengan serangkaian piston dan kabel yang digerakkan dengan air. Untuk membuat rancangan alat seperti ini, al-Jazari mengaku terinspirasi dari jam air dari teori Archimedes.

Selain itu, tiga orang ilmuwan Muslim yang juga satu generasi di atasnya, menjadi inspirasinya, yaitu Banu Musa Bersaudara. Tentu saja, al-Jazari telah melalui kerja yang keras sebelum menghadirkan pelbagai perangkat karyanya.

pertama-tama ia harus memahami sejumlah teori fisika yang berkaitan dengan rancangannya. Setiap alat mekanis yang diciptakannya lahir dari eksperimen yang  panjang. Bukan hanya sekali uji lantas berhasil seketika. Dibaliknya  ada proses yang panjang sebelum akhirnya alat-alat itu dapat bekerja sesuai harapan.

Hingga pada akhir hayatnya, beliau telah menghasilkan lebih dari 174 gambar rancangan perangkat mekanis atau ashka. Sebanyak 80 gambar di antaranya, termasuk yang dimuat dalam Kitab fii Ma’rifat, pernah dibuat dalam bentuk realnya. Buku itu ditulis atas permintaan dari Sultan Nashiruddin.

yang ingin agar sang ilmuwan mengabadikan penjelasan tentang benda-benda yang di ciptakannya. Dengan begitu, para sarjana di kemudian hari dapat menelaahnya dan mengambil inspirasi dari ciptannya. Telah terbukti, bahkan delapan abad sudah  kematiannya, Kitab fii Ma’rifat masih menjadi bacaan para akademisi dan insinyur di dunia. Dan Al-Jazari pun telah didaulat sebagai Bapak Robotika atau pelopor ilmu teknik modern.

Baca juga:  Dinkes Dan Disdik Kota Bandung Kolaborasi PTM 100 Persen

Banyak sekali  alat canggih yang biasa dijumpai hari ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari rancangan karya al-Jazari. Misalnya, roda katrol besar yang bertumpu pada keseimbangan statis, alat kalibrasi, laminasi kayu, serta rodaber gerigi untuk memindahkan putaran atau gaya dari dua poros berbeda.

Lanjut halaman berikutnya >>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *