Jebakan Sekularisme Pada Trend Adopsi Spirit Doll

Trend Adopsi Spirit Doll
Foto: Instagram @furiharun

Porosmedia.com – Belakangan ini adopsi spirit doll atau boneka arwah yang menyerupai manusia banyak diperbincangkan. Pasalnya, spirit doll kini tengah digandrungi sejumlah selebritas Indonesia. Para selebritas merawat boneka itu layaknya seorang bayi yang hidup. Beberapa dari mereka juga kerap membagikan momen saat merawat spirit doll melalui media sosial pribadinya. Spirit doll milik mereka diberi aksesoris, digendong, hingga diberi pakaian, seolah merawat anak sendiri. (Kompas.com, Kamis, 6/1/2022)

Boneka-boneka itu sekilas tampak seperti bayi sungguhan. Pemiliknya pu n memperlakukan mereka layaknya anak manusia. Selain diberi nama dan pakaian serupa manusia, boneka-boneka ini juga dikatakan ‘diisi dengan arwah’ itulah sebabnya mereka dijuluki boneka arwah atau spirit doll.

Dalam sebuah video yang viral di TikTok, misalnya, seorang perempuan menyuguhi bonekanya minuman bersoda. Dalam video viral lainnya, seorang perempuan mengomeli bonekanya karena “bermain di tanah” dan “membuat kakinya kotor”.

Kepopuleran boneka arwah semakin meroket saat sejumlah selebritis turut mengunggah anabon -singkatan dari anak boneka- milik mereka di media sosial, dan mengaku merawat boneka-boneka ini memberikan dampak positif untuk kehidupan mereka. (bbc.com, Jum’at/ 7/1/2022)

Apa Itu Spirit Doll?

Berdasarkan keterangan yang dilansir dari muslimahnews.net, spirit doll atau boneka arwah adalah boneka yang diyakini terdapat arwah (nyawa) manusia di dalamnya. Sebagian meyakini itu adalah arwah bayi yang mati karena aborsi atau ada yang meyakini arwah yang masuk itu karena didoakan lebih dulu oleh pemuka agama tertentu.

Oleh karena dianggap “bernyawa” itulah, maka spirit doll diperlakukan sebagaimana layaknya bayi yang hidup. Misalnya, diberi makan atau minum. Atau boneka itu diperlakukan secara hati-hati layaknya bayi manusia.

Baca juga:  Silaturahmi, Diskusi dan Refleksi LPK Indonesia

Bahkan sebagian maskapai penerbangan menyediakan tempat duduk dan layanan khusus untuk spirit doll ini di pesawat mereka. Boneka arwah ini pun diyakini oleh sebagian orang dapat mendatangkan keberuntungan, misalnya keuntungan atau kemajuan bisnis.

Munculnya fenomena boneka arwah ini sendiri tentunya bukanlah suatu hal yang baru, sebab di beberapa negara lain seperti Thailand dan Vietnam pun telah ada fenomena seperti ini.

Namun, mengapa fenomena ini bisa muncul dan meluas di negara berpenduduk muslim terbesar seperti Indonesia? Tidak lain alasannya adalah karena sistem kapitalisme liberal yang digunakan oleh penguasa negara saat ini telah membebaskan masyarakat untuk memiliki kebebasan beragama dan berekspresi.

Termasuk melakukan hal-hal tidak masuk akal dan menyimpang dari naluri alami manusia seperti mengadopsi boneka arwah sebagai anak ataupun mengoleksi dan memperjualbelikannya.

Jebakan Sekularisme

Sistem kapitalisme liberal sendiri memiliki sebuah asas yang utama, yakni sekularisme. Sekularisme pada dasarnya adalah pemisahan agama dari seluruh aktivitas kehidupan sehari-hari. Jadi, dalam sistem kapitalisme liberal ini manusia dibebaskan untuk melakukan hal apapun yang disukai dan dipercayainya namun tidak boleh terikat dengan aturan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Agama cukup diakui sebagai sarana ritual untuk penenang rohani, tidak lebih dari itu. Asas sekularisme inilah yang disebarkan ke seluruh dunia sehingga saat ini hampir di setiap negara, agama hanya dipandang sebagai penguat rohani saja, bukan sebagai solusi kehidupan.

Dengan demikian, jebakan sekularisme inilah yang telah menyebabkan manusia tidak paham akan aturan agamanya dan dengan mudah menerima berbagai trend asing yang merajalela. Begitu pula yang terjadi saat ini.

Baca juga:  Sepucuk Surat Kiai Kholil untuk Anjing Hitam

Adopsi spirit doll menjadi hal yang mudah diterima oleh masyarakat bahkan selebritas hanya karena sedang trending dan dilakukan oleh publik figur. Tanpa mencari tahu lebih dalam bagaimana hukum hal tersebut dalam Islam, juga tidak mempedulikan akibatnya bagi masyarakat umum.

Penguasa pun abai terhadap hal ini dan menganggap bahwa fenomena ini hanyalah sebuah trend yang akan segera menghilang. Padahal, sebuah trend bisa menimbulkan banyak efek kepada masyarakat, baik efek positif maupun negatif. Untuk kasus spirit doll, efek yang ditimbulkan jelas merupakan efek negatif, sebab bisa menodai kemurnian akidah seseorang.

Hukum Spirit Doll

KH. M. Shiddiq Al Jawi telah menjelaskan bahwa ada dua alasan mengapa spirit doll diharamkan. Pertama, sebagian besar dari orang yang bermain dan membeli spirit doll memiliki keyakinan bahwa ada arwah bayi manusia atau anak kecil yang dimasukkan ke dalam boneka tersebut, sedangkan keyakinan ini adalah batil. Nyawa manusia tidak akan mungkin bergentayangan apalagi masuk ke dalam boneka, sebab nyawa manusia yang mati telah berada di alam barzakh.

Dalil mengenai hal ini ada di Q.S Al-Mukminun 99-100 : “Demikianlah keadaan orang-orang kafir (itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai pada hari mereka dibangkitkan.” Sehingga ketika dikatakan bahwa boneka tersebut memiliki arwah di dalamnya, maka yang hadir itu bukanlah arwah manusia, melainkan jin qarin, yaitu jin yang selalu menyertai seorang manusia.

Baca juga:  8 Manfaat jus daun pepaya, ampuh turunkan gula darah!

Kedua, ada keyakinan batil lainnya pada orang yang bermain spirit doll yakni meyakini adanya keberuntungan yang akan diperoleh setelah mengadopsi boneka tersebut. Padahal kenyataannya sangat tidak mungkin ada sesuatu yang mampu memberikan manfaat dan mudharat bagi manusia selain Allah Taala. Ketika manusia telah yakin bahwa ada sesuatu yang mampu menolongnya atau menyakitinya selain Allah, maka hal itu telah menjurus kepada perilaku syirik yang termasuk ke dalam dosa besar.

Solusinya Hanyalah Islam

Setelah memahami hukum mengenai Jebakan Sekularisme Pada Trend Adopsi Spirit Doll, maka tidak selayaknya kaum muslimin masih tetap bersikap ikut-ikutan atau sekadar percaya pada trend yang dipopulerkan oleh selebritas tersebut.

Sudah seharusnya setiap muslim menghindari perilaku sekuler, yakni memisahkan aturan agama dari kehidupan. Sebaliknya, muslimin pun wajib menjadikan agama islam sebagai setiap solusi bagi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab islam bukanlah sekadar agama saja, melainkan juga merupakan sebuah sistem yang sempurna dari Allah Taala untuk mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan.

Sehingga sangat penting untuk menerapkan islam sebagai sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia seluruhnya. Agar tidak ada lagi trend-trend lainnya yang mengarah kepada perbuatan dosa kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Wallahu’alam bisshawwab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *