Berita  

Jalal Institute: Gerakan Perubahan dan Perjuangan untuk Pembangunan Indonesia

Avatar photo
Jalal Institute for Development in Indonesia (JIDI)

Porosmedia.com, Jakarta – Seiring perkembangan dan kemajuan peradaban kultur demokrasi yang semakin mapan, masyarakat Indonesia semakin membutuhkan kanal dan wadah untuk menyalurkan aspirasi dan idealisme tentang kehidupan publik yang lebih baik serta pembangun masyarakat madani kedepan.

Jalal Institute for Development in Indonesia (JIDI) di bulan Ramadhan ini lahir sebagai gerakan dan perjuangan untuk pembangunan Indonesia ke arah lebih maju. Oleh karena itu, JIDI menyiapakan akselarasi perubahan dalam pembangunan manusia Indonesia untuk masyarakat sipil menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Di banyak negara-negara maju, peran penyaluran aspirasi dan gerakan perubahan kemajuan sebuah bangsa banyak diambil oleh non-government organization (NGO) atau di Indonesia lebih akrab disebut sebagai “lembaga swadaya masyarakat” (LSM),”  pendiri JIDI, Jalal Abdul Nasir dalam rilisnya (04/03/2022).

Jalal menjelaskan, NGO Jalal Institute for Development in Indonesia (JIDI) ini merupakan organisasi masyarakat sipil yang didirikan secara swadaya/mandiri olehnya untuk menangani isu 8 pilar pembangunan perubahan di antaranya:

  1. Pembangunan pendidikan (education),
  2. Pembangunan kepemimpinan (leadership building),
  3. Penanganan dan perlindungan sosial kemanusian (social and humanity),
  4. Amal sosial keagamaan (charity and social religious affairs),
  5. Pembangunan dan pemberdayaan pemuda (empowering youth),
  6. Kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat (entrepreneurship and people’s economics),
  7. pemberdayaan buruh dan petani desa (empowering labor and farmer),
  8. Perubahan lingkungan dan iklim (fighting for environment and the climate change).
Baca juga:  Kapolri Tekankan Disiplin Prokes Hingga Vaksinasi Booster
Pendiri Jalal Institute for Development in Indonesia (JIDI), Jalal Abdul Nasir
Foto : Dok. Jalal Institute

Menurut Jalal Abdul Nasir, pendiri NGO JIDI, masyarakat sipil mendapatkan wadah aspirasi dan inspirasi untuk mengadvokasi dan memperjuangkan isu-isu kebangsaan dan sosial yang mereka anggap penting. Mengingat banyak persoalan kebangsaan dan sosial yang hinggap di masyarakat Indonesia, maka kebersamaan dan gotong royong dalam pembanguan arah demokrasi lebih baik sangat diperlukan.

Di Amerika ada 2 juta NGO/LSM pada tahun 2021. Di China jumlah NGO/LSM mencapai 550.000 pada tahun 2020. Di Indonesia sendiri, jumlah NGO/LSM dan organisasi masyarakat yang resmi tercatat di Kementerian Dalam Negeri ada sekitar 70.000 lebih organisasi.

“Hal utama visi misi saya adalah bekerja sama dan bersama-sama membangun Indonesia dan kerja membangun solidaritas sosial. Saya ingin JIDI ini bergotong royong membangun masyarakat Indonesia terutama kelompok anak muda, guru, buruh, petani, nelayan, miskin, dan marjinal berdasarkan nilai-nilai demokrasi, kesetaraan, keadilan sosial, dan kesejahteraan,” ucap pendiri JIDI, Jalal Abdul Nasir.

“Saya ingat betul Steve Jobs (Apple Inc.) dia tidak hanya tahu “apa” (“what”) yang dia jual, dan “bagaimana” (“how”) membuat dan memasarkan produk-produk yang ia ciptakan. Lebih jauh, JIDI memiliki pillar dan goals yang kuat hanya dapat dibangun apabila kita memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Insya Allah, kita JIDI bisa merumuskan aktivitas, program, proyek kerja, hingga persoalan manajemen seperti human resource dengan baik untuk pembangunan Indonesia lebih baik”, tegasnya.

Baca juga:  OPM Teror Distrik Sinak, Koops TNI Habema Berhasil Atasi Dan Tembak Anggota OPM

Jalal Institute for Development in Indonesia (JIDI) adalah rumah kita bersama, rumah bagi pembangunan nilai-nilai Pancasila dan penegakan demokrasi, rumah berbagi inspirasi (sharing inspiration), dan rumah bagi pembangunan SDM Indonesia. (*/Ichsan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *