Hari Anak Nasional, Imelda Budiman: Semua Berawal dari Rumah dan Pendidikan Agama

Avatar photo

Porosmedia.com, Jakarta – Hari Anak Nasional (HAN) diperingati pada 23 Juli 2025. Peringatan ini sebagai momen penting guna mengingatkan seluruh elemen masyarakat jika anak-anak adalah aset strategis bangsa dalam menentukan masa depan Indonesia.

Diketahui, dari situs Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), tanggal 23 Juli dipilih sebagai peringatan HAN.

Sebab, tepat dengan disahkannya Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979 silam.
HAN 2025 bukan sekadar seremonial tahunan. Namun, sebagai sarana mengkampanyekan pentingnya pemenuhan hak-hak anak.

Hak atas hidup, tumbuh dan berkembang. Juga bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Menurut Diaspora Imelda Budiman, HAN adalah pengingat penuh makna bahwa anak-anak bukan hanya masa depan.

“Mereka juga bagian penting dari masa sekarang. HAN merupakan momen untuk berhenti sejenak dan merenungkan, bagaimana kita, sebagai masyarakat, mendampingi tumbuh kembang mereka secara fisik, emosional, dan intelektual. Ini juga hari untuk mendengarkan suara mereka,” jelas Imelda, kepada Porosmedia.com, Kamis (24/7/2025).

Termasuk, lanjut Imelda, memperbarui komitmen untuk menciptakan ruang yang aman dan mendukung, tempat mereka bisa tumbuh dengan penuh harapan.

Baca juga:  Dandim Titip Doa Kepada Ulama dan Santri Ponpes Untuk Keberkahan Purwakarta

Sebagai seorang ibu, Imelda sangat mendukung segala upaya yang melindungi hak-hak anak. Baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, maupun kesejahteraan mental.

“Semuanya berawal dari rumah, tentunya, dan pendidikan keagamaan. Keimanan kepada Tuhan merupakan prioritas pertama. Selanjutnya, saya juga percaya pentingnya keterlibatan dalam gerakan yang lebih luas dan bekerja sama dengan komunitas agar tidak ada anak yang tertinggal. Tanggung jawab ini adalah tanggung jawab Bersama,” paparnya.

Jebolan dari ajang Mrs. Asia USA 2013 dan Mrs. World 2024 ini menambahkan, anak-anak juga merupakan benih masa depan bangsa.

“Mereka membawa ide, energi, dan kepemimpinan yang akan membentuk dunia di masa depan. Jika kita gagal melindungi dan memberdayakan mereka hari ini, maka kita menghambat kemajuan Bersama,” sambung bintang film Matadewa dan Pariban dari Tanah Jawa ini.

Maka itu, lanjutnya, negara memiliki kewajiban moral dan konstitusional untuk menjamin hak-hak dasar anak.

“Negara wajib memberi akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan rasa aman. Tidak hanya dilindungi tapi juga benar-benar dipenuhi. Saat kita berinvestasi pada anak-anak, kita sedang berinvestasi pada ketahanan dan keberlanjutan masyarakat kita sendiri,” katanya. CFB