Porosmedia.com – Masyarakat yang bersedia pindah dan tinggal di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur diusulkan dapat insentif. Hal itu diungkapkan oleh Wicaksono Sarosa, praktisi senior tata kota.
Wicaksno menilai pemerintah tak akan mudah menarik masyarakat untuk pindah dan tinggal di IKN Nusantara.
Menurutnya, dalam pembangunan sebuah kota baru sehingga bisa ditempati oleh masyarakat, membutuhkan waktu yang lama.
“Dari pengalaman saya terlibat dari Bumi Serpong Damai dan sebagainya, prosesnya panjang membangun sebuah kota baru hingga benar-benar hidup, itu membutuhkan waktu yang lama.”
“Secara fisik bisa cepat bangun, tetapi menghidupkan masyarakat kota yang secara sosial budaya itu akan selalu membutuhkan waktu yang lama,” tutur Wicaksono dalam diskusi virtual, Sabtu (19/02/2022).
Sebab itu, Wicaksono mengusulkan pemerintah agar memberikan semacam insentif kepada masyarakat yang bersedia pindah dan tinggal di IKN Nusantara.
Baca juga: Seharian Keliling IKN, Puan Ingin “Nusantara” Jadi Wajah Kemajuan Indonesia
Tujuannya, agar masyarakat bisa secara mandiri pindah dan tinggal di tempat tersebut.
“Untuk itu, dibutuhkan insentif yang menarik untuk mereka yang diharapkan pindah pada tahap awal.”
“Karena nanti akan terjadi semacam snowballing proses, dan kita harus mengantisipasi adanya celah dan crossover,” paparnya.
Wicaksono juga mengimbau pemerintah lebih berhati-hati dan tak gegabah selama proses pembangunan IKN. Berbagai petimbangan teknis juga harus diikuti oleh pemerintah.
“Harus diingatkan bahwa pertimbangan teknis tidak boleh diabaikan.”
“Banyak hal yang tidak bisa dipaksakan, boleh cepat tapi tidak boleh terburu buru.”
“Ini penting sekali, serta koordinasi.”
“Karena saya lihat koordinasi di dalam masih perlu dibangun gitu ya di dalam pemerintahan sendiri.”
“Jadi ini penting semakin diperkuat karena ini kerja sangat besar,” beber Wicaksono.