Porosmedia.com, Bandung – Tokoh senior antikorupsi asal Jawa Barat, Abah Landoeng, kembali angkat suara terkait stagnasi penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan iklan oleh Bank bjb. Sosok berusia 99 tahun yang dikenal dengan gerakan “Jujur itu Hebat” ini mempertanyakan komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan perkara yang merugikan keuangan negara hingga Rp220 miliar.
“Hingga Mei 2025, belum ada satu pun tersangka yang ditahan. Padahal KPK disebut-sebut sudah mengantongi lebih dari cukup alat bukti,” ujar Abah Landoeng kepada awak media saat ditemui di kediamannya di kawasan Sentral, Kota Cimahi, Senin (12/5/2025).
Abah Landoeng menyebut setidaknya lima nama telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus ini, antara lain mantan Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi, eks Pimpinan Divisi Corporate Secretary Widi Hartono (WH), serta Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendrik (S), dan pihak swasta R. Sophan Jaya Kusuma (RSJK). Namun, hingga kini kelimanya masih melenggang bebas tanpa tindakan penahanan.
Ia juga menyoroti keterlibatan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang turut disita salah satu asetnya berupa motor klasik Royal Enfield dalam rangkaian penyidikan kasus tersebut.

“Kalau memang motor itu disita, kenapa tidak sekalian saja dipamerkan di kawasan Braga yang setiap akhir pekan jadi area bebas kendaraan dan pusat kunjungan wisata?” ujar Abah dengan nada tenang, namun penuh sindiran.
Menurutnya, langkah simbolis seperti memajang barang sitaan tindak pidana korupsi di ruang publik bisa menjadi pengingat moral bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Pencegahan lebih baik daripada penyesalan. Kalau motor sitaan dipajang sebagai edukasi antikorupsi, itu jauh lebih bermakna daripada kita yang tua hanya mengeluh tanpa bertindak,” tegasnya.
Abah Landoeng yang pada November 2024 lalu menerima Piagam Tanda Kehormatan dari Menteri Pertahanan RI atas jasanya sebagai Pembela Kemerdekaan (Dwikora), tetap konsisten menyuarakan transparansi dan keadilan hukum, terutama dalam penanganan kasus-kasus besar yang menyangkut uang rakyat.
Dengan sorotan tajam dari tokoh sepuh ini, publik kini menanti langkah konkret dari KPK: apakah penegakan hukum akan berjalan tegas, atau kembali membiarkan kasus besar ini menguap seperti banyak kasus serupa sebelumnya.