Sidolig Siap Sambut Piala Presiden 2025: Dari Simbol Kota ke Panggung Latihan Tim Elit

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Ada semangat baru yang mengalir di bawah rumput hijau Lapang Sidolig. Stadion legendaris yang terletak di Jalan A. Yani itu kini bukan sekadar saksi bisu geliat sepak bola Bandung, tapi tengah bersolek untuk menyambut ajang bergengsi Piala Presiden 2025.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan dengan mantap bahwa Lapang Sidolig sudah siap digunakan sebagai tempat latihan resmi bagi sejumlah tim elit yang akan berlaga dalam turnamen tersebut.

“Lapang Sidolig dipastikan siap mendukung latihan tim-tim yang akan berlaga di Piala Presiden 2025,” ujar Farhan saat meninjau kondisi lapangan pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Pernyataan Farhan bukan sekadar janji politis. Dari sisi teknis, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung telah memastikan kesiapan fisik lapangan melalui proses pemeliharaan intensif. Dalam dua pekan terakhir, tim teknis berjibaku memperkuat area-area yang paling rentan rusak—seperti depan gawang dan poros tengah lapangan.

“Kondisinya saat ini sangat baik dan siap digunakan,” jelas Hendy Maulana Yusuf, Kepala Bidang Pembinaan dan Infrastruktur Olahraga Dispora Kota Bandung.

Baca juga:  Bandung Menuju Masa Depan Transportasi Publik yang Inklusif

Dalam jadwal resmi yang dirilis panitia Piala Presiden, enam tim akan menggunakan Sidolig sebagai markas latihan: Persib Bandung, Arema FC, Ford FC, Oxford FC, Dewa United, dan Tim All Star. Dua nama terakhir—Dewa United dan Tim All Star—dijadwalkan akan lebih intens menggunakan fasilitas tersebut.

Tentu saja, ini bukan sekadar soal kesiapan rumput atau garis putih lapangan. Ada kerja kolaboratif antara panitia pelaksana dan Dispora yang memastikan Sidolig tampil prima. Dari pemadatan rumput, perataan permukaan, hingga penanganan titik-titik rawan rusak, semuanya dilakukan secara teliti dan profesional.

“Kami ingin Sidolig tetap menjadi kebanggaan warga Bandung dan bisa terus digunakan oleh tim-tim besar, baik dari dalam maupun luar negeri,” tambah Hendy.

Bagi warga Bandung, Sidolig bukan sekadar lapangan olahraga. Ia adalah penanda sejarah, identitas kota, sekaligus ruang publik yang tumbuh bersama generasi demi generasi. Dari suara riuh suporter Persib, hingga teriakan anak-anak sekolah sepak bola setiap akhir pekan—semuanya melebur menjadi nyawa lapangan ini.

Baca juga:  Perubahan Anggaran buat NPCI, Pemkot Bandung Minta Bukti sebagai Juara Umum di Perhelatan Olahraga

Kini, dengan hadirnya tim-tim nasional dan internasional dalam rangka Piala Presiden 2025, Sidolig kembali membuktikan kapasitasnya. Ia bukan hanya ruang latihan, tapi juga panggung diplomasi olahraga, tempat bertemunya nilai lokal dan spirit kompetisi global.

Pemerintah Kota Bandung berharap momentum ini tak berhenti pada penyelenggaraan satu turnamen. Lebih dari itu, Sidolig diharapkan terus menjadi arena kelas dunia, tanpa kehilangan akar lokal yang menjadikannya begitu istimewa di hati warga.

Lapang Sidolig bukan hanya rumput dan gawang. Ia adalah warisan, dan kini, panggung masa depan.