Prabowo – Gibran di Ambang Kemenangan

- Anies Atau Ganjar Yang Tersingkir di Putaran Pertama?

Avatar photo

𝐋𝐒𝐈 𝐃𝐄𝐍𝐍𝐘 𝐉𝐀
- 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟑

Porosmedia.com – Akankah Prabowo-Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI berikutnya, 2024-2029?

Bagi Prabowo, Pilpres kali ini seperti lagu terkenal 𝘌𝘭𝘷𝘪𝘴 𝘗𝘳𝘦𝘴𝘭𝘦𝘺: 𝘐𝘵’𝘴 𝘕𝘰𝘸 𝘰𝘳 𝘕𝘦𝘷𝘦𝘳.

Sejak Pilpres tahun 2004, Prabowo sudah ikut konvensi Partai Golkar untuk menjadi calon Presiden. Pilpres 2024 adalah Pemilu Presiden kelima yang ia ikuti.

Pilpres 2004, Prabowo gagal menjadi Capres Partai Golkar. Pilpres 2009, ia menjadi Cawapres Megawati dan gagal. Pilpres 2009 dan 2014, Prabowo menjadi Capres dan kembali gagal.

Jika gagal lagi kali ini di Pilpres 2024, Prabowo sudah menyatakan akan pensiun saja dan naik gunung. Jika tidak sekarang di Pilpres 2024 terpilih menjadi Presiden, Prabowo tak akan pernah menjadi Presiden Indonesia. 𝙉𝙤𝙬 𝙤𝙧 𝙉𝙚𝙫𝙚𝙧!

Jika tak ada blunder yang besar di kubu Prabowo – Gibran di sisa waktu menuju Februari 2024, besar kemungkinan Prabowo tidak pensiun dan naik gunung. Kini Prabowo-Gibran di ambang kemenangan. Selisih elektabilitasnya di atas 18% terhadap semua kompetitor!

Prabowo – Gibran elektabilitasnya saat ini sebesar 42.9%.
Ganjar Pranowo – Mahfud MD berada di posisi kedua dengan elektabilitas 24.9%.
Posisi ketiga adalah Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas sebesar 24.0%.

Tambahan suara yang diperlukan Prabowo – Gibran untuk menang satu putaran lebih kecil dibandingkan tambahan suara yang diperlukan pasangan Ganjar – Mahfud dan Anies – Muhaimin untuk lolos ke putaran kedua.

Pasangan Prabowo – Gibran untuk menang satu putaran memerlukan tambahan suara 7.2%. Ganjar – Mahfud untuk masuk ke putaran kedua butuh tambahan 8.4%.
Anies – Muhaimin untuk masuk ke putaran kedua butuh tambahan 9.3%

Demikian temuan menarik dari hasil riset LSI Denny JA kali ini.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (𝘧𝘢𝘤𝘦-𝘵𝘰-𝘧𝘢𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳𝘷𝘪𝘦𝘸) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 survei ini sebesar 2.9%.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, 𝘪𝘯-𝘥𝘦𝘱𝘵𝘩 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳𝘷𝘪𝘦𝘸, 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘳𝘵 𝘫𝘶𝘥𝘨𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵 dan 𝘧𝘰𝘤𝘶𝘴 𝘨𝘳𝘰𝘶𝘱 𝘥𝘪𝘴𝘤𝘶𝘴𝘴𝘪𝘰𝘯.

Survei dan riset kualitatif dilakukan pada tanggal 20 November – 3 Desember 2023.

-𝟬𝟬𝟬-

𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟭 : 𝗘𝗹𝗲𝗸𝘁𝗮𝗯𝗶𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗣𝗮𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗖𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀

𝗛𝗮𝘀𝗶𝗹 𝘀𝘂𝗿𝘃𝗲𝗶 𝘀𝗶𝗺𝘂𝗹𝗮𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗿𝘁𝗮𝘀 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝘂 𝗣𝗶𝗹𝗽𝗿𝗲𝘀 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿 𝟮𝟬𝟮𝟯: Prabowo – Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 42.9%.

Posisi kedua Ganjar – Mahfud dengan elektabilitas sebesar 24.9%. Posisi ketiga Anies – Muhaimin dengan 24.0%. Sebesar 7.7% menyatakan belum memutuskan/rahasia/tidak tahu/tidak jawab.

Prabowo – Gibran unggul 18% atas Ganjar – Mahfud, dan unggul 18.9% atas Anies – Muhaimin. Adapun selisih antara Ganjar – Mahfud dengan Anies – Muhaimin sebesar 0.9%.

Dilihat secara tren, elektabilitas Prabowo – Gibran dan Anies – Muhaimin terus menaik, sedangkan Ganjar –Mahfud terus menurun.

Pada survei Oktober 2023, elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 36.8%. Survei di awal bulan November elektabilitasnya naik menjadi 40.3%. Survei di akhir bulan November naik kembali ke angka 42.9%.

Begitu pula dengan elektabilitas Anies – Muhaimin, terdapat tren kenaikan. Pada survei Oktober 2023, elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 17.2%. Survei di awal bulan November 2023, elektabilitasnya naik menjadi 20.3%. Survei di akhir bulan November 2023 naik kembali 24.0%.

Sebaliknya, elektabilitas Ganjar – Mahfud sedang mengalami tren negatif. Elektabilitas pada bulan Oktober 2023 masih di angka 35.3%. Survei awal November 2023 elektabilitasnya menurun ke angka 28.6%. Survei di akhir November 2023 turun kembali ke angka 24.9%.

Baca juga:  H. Firli Bahuri: Belajar Di Bulan Ramadhan, Menahan Nafsu Tuk Tidak Korupsi

Ganjar dan Mahfud melakukan kesalahan fatal, blunder karena salah memilih strategi. Ibarat permainan catur, langkahnya secara emosional menyerang Jokowi, membuatnya kehilangan posisi, dan sangat, sangat, sangat sulit untuk kembali ke posisi semula.

Agak mengherankan blunder yang dibuat oleh Ganjar – Mahfud. Ini sejenis kesalahan elementer akibat kesalahan membaca data dan 𝘷𝘰𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘩𝘢𝘷𝘪𝘰𝘳.

Prabowo – Gibran untuk menang pemilu dalam satu putaran butuh tambahan suara sebanyak 7.2%. Jika perolehan nantinya di bawah 50%, maka akan masuk ke putaran kedua.

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙥𝙚𝙩𝙖 𝙥𝙪𝙩𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝙞𝙣𝙞?

Head to head Prabowo – Gibran vs Ganjar – Mahfud menempatkan Prabowo – Gibran unggul telak di atas 20%.
Elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 53.2%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 31%.

Head to head Prabowo – Gibran vs Anies – Muhaimin, juga menempatkan Prabowo – Gibran unggul telak di atas 20%. Elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 56.2%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 28.0%.

-𝟬𝟬𝟬-

𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟮 : 𝗧𝗶𝗴𝗮 𝗣𝗮𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗖𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀 𝗱𝗶 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻

Pada kategori ekonomi (pendapatan), Prabowo – Gibran unggul di semua segmen ekonomi, dengan keunggulan tertinggi ada di segmen Wong Cilik (pendapatan di bawah Rp 2 juta/bulan).

Di segmen pendapatan di bawah Rp 2 juta/bulan elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 44.5%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 26.6%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 18.2%.

Di segmen pendapatan Rp 2 – 4 juta per bulan, elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 41.8%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 30.8%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 22.3%.

Di segmen pendapatan di atas Rp 4 juta per bulan, elektabilitas Prabowo – Gibran tertinggi dengan perolehan sebesar 39.7%. Elektabilitas Anies – Muhaimin di urutan kedua dengan 28.0%. Elektabilitas Ganjar – Muhaimin sebesar 25.4%.

Pada kategori pendidikan, Prabowo – Gibran unggul di pendidikan bawah dan menengah (tamat SD kebawah, tamat SMP sederajat, dan tamat SMA sederajat).
Pendidikan atas (tamat D3 ke atas, keunggulan untuk Anies – Muhaimin.

Segmen pendidikan tamat SD ke bawah elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 47.3%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 29.8%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 14.5%.

Segmen pendidikan tamat SMP sederajat elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 43.0%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 26.6%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 23.4%.

Segmen pendidikan tamat SMA sederajat elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 40.2%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 31.0%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 20.5%.

Segmen pendidikan tamat diploma (D3) ke atas, elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 35.1%. Elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 32.1%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 23.2%

Pada kategori usia, Prabowo – Gibran unggul di semua segmen usia dengan dukungan terbesar di usia muda (usia 30 tahun ke bawah).

Segmen usia 30 tahun ke bawah elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 51.9%. Elektabilitas Anies – Muhaimin sebesar 25.9%. Elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 17.3%.

𝘋𝘢𝘵𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘦𝘵𝘢𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘦𝘨𝘰𝘳𝘪 𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪.

Dari kategori pemeluk agama, Prabowo – Gibran unggul di pemeluk agama Islam dengan elektabilitas sebesar 43.3%.
Pemeluk agama non-Islam elektabilitas terbesar diraih Ganjar – Mahfud dengan elektabilitas sebesar 49.0%.

Dari kategori jenis kelamin, Prabowo – Gibran unggul di segmen laki-laki dan segmen perempuan, dengan keunggulan tertinggi ada di segmen perempuan. Elektabilitas Prabowo – Gibran di segmen laki-laki sebesar 40.7%. Elektabilitas Prabowo – Gibran di segmen perempuan sebesar 45.1%.

Baca juga:  Setelah Pesta Demokrasi

𝘋𝘢𝘵𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘦𝘵𝘢𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘦𝘨𝘰𝘳𝘪 𝘢𝘨𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘦𝘯𝘪𝘴 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪.

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙖𝙩𝙚𝙜𝙤𝙧𝙞 𝙨𝙪𝙠𝙪?

Prabowo – Gibran unggul di lima suku yaitu Sunda, Batak, Madura, Melayu, dan suku lainnya. Anies – Muhaimin unggul di tiga suku yaitu Minang, Bugis, dan Betawi. Ganjar Mahfud unggul tipis di satu suku yaitu Jawa.

Di suku Jawa ini sebagai contoh, elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 39.3%. Elektabilitas Prabowo – Gibran 37.4%. Ganjar – Mahfud unggul 1.9% atas Prabowo – Gibran.

𝘋𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘵𝘢𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘪 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯.

Dari kategori pemilih partai politik, Prabowo – Gibran unggul di lima pemilih partai yaitu Gerindra (dukungan pemilih Gerindra sebesar 81.5%), Golkar (59.8%), PAN (47.7%), PPP (41.6%), Demokrat (73.9%).

Anies – Muhaimin unggul di tiga pemilih partai yaitu PKS (85.6%), PKB (41.8%), dan Nasdem (70.2%).

Ganjar – Mahfud unggul di satu pemilih partai yaitu PDIP dengan dukungan di pemilih PDIP sebesar 72.3%.

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙠𝙖𝙩𝙚𝙜𝙤𝙧𝙞 𝙬𝙞𝙡𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙥𝙪𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙝𝙖𝙙𝙖𝙥 𝙋𝙧𝙚𝙨𝙞𝙙𝙚𝙣 𝙅𝙤𝙠𝙤𝙬𝙞?

Dari kategori wilayah, Prabowo – Gibran unggul di empat wilayah yaitu Jawa (41.6%), Kalimantan (55.5%), Sulawesi (59.7%), dan Maluku – Papua (44.8%)

Anies – Muhaimin unggul di Sumatera dengan dukungan sebesar 39.8%. Sedangkan Ganjar – Mahfud sama unggul di satu wilayah yaitu Bali-NTB-NTT dengan dukungan sebesar 40.9%.

𝘋𝘢𝘵𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘦𝘵𝘢𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘪 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘸𝘪𝘭𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯.

Di segmen yang sangat puas/puas terhadap presiden Jokowi, mayoritas memilih Prabowo – Gibran.
Di segmen ini Prabowo – Gibran mendapatkan 46.1%.
Ganjar – Mahfud mendapatkan 28.9%.
Anies – Muhaimin mendapatkan 15.7%.

Di segmen yang kurang/tidak puas terhadap Presiden Jokowi, mayoritas memilih Anies – Muhaimin.
Di segmen ini Anies – Muhaimin mendapatkan 56.8%.
Prabowo – Gibran mendapatkan 30.8%.
Ganjar – Mahfud mendapatkan 10.1%.

Prabowo- Gibran unggul di banyak segmen pemilih. Pasangan ini hanya kalah di pemilih yang tinggi pendidikannya, beragama non-Islam, di suku Jawa (karena kalah telak di Jawa Tengah, walau menang di Jawa Barat dan Jawa Timur), dan kalah di pemilih partai utama pendukung Capres lain.

-𝟬𝟬𝟬-

𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟯 : 𝗕𝗹𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿 𝗞𝘂𝗯𝘂 𝗚𝗮𝗻𝗷𝗮𝗿 : 𝗕𝗲𝗿𝗲𝘀𝗶𝗸𝗼 𝗚𝘂𝗴𝘂𝗿 𝗱𝗶 𝗣𝘂𝘁𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮

Di bulan Januari 2023, Ganjar sempat unggul atas Prabowo, apalagi atas Anies Baswedan. Namun elektabilitas Ganjar mengalami penurunan karena blunder demi blunder. Di bawah ini hanya ditampilkan persentase dua blunder-nya.

Pertama, penolakan Ganjar terhadap piala dunia U-20 (Maret 2023) menuai banyak respon negatif. Data survei LSI Denny JA merekam elektabilitas Ganjar turun dari 36.2% (Maret 2023) menjadi 32.4% (April 2023).

Kedua, kubu Ganjar/PDIP kritik keras Jokowi (isu dinasti, demokrasi mendung, neo-orde baru). Data survei LSI Denny JA merekam elektabilitas Ganjar – Mahfud turun dari 35.3% (Oktober 2023) ke 28.6% (awal November 2023), dan turun lagi menjadi 24.9% di November akhir.

𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙥𝙖 𝙠𝙧𝙞𝙩𝙞𝙠 𝙅𝙤𝙠𝙤𝙬𝙞, 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙂𝙖𝙣𝙟𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙧𝙪𝙣?

Dari Oktober 2023 ke November 2023 akhir perginya pemilih Jokowi (pemilih puas Jokowi) dari Ganjar sebesar 10.5%. Pada Oktober 2023 pemilih Jokowi yang mendukung Ganjar – Mahfud sebesar 39.4%. Pada November 2023 awal turun menjadi 31.9%. Kemudian turun lagi menjadi 28.9% pada akhir November 2023.

Baca juga:  Hakikat Perempuan Hebat dari Mooryati Soedibyo

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙡𝙞𝙨𝙞𝙝 𝙂𝙖𝙣𝙟𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙣 𝘼𝙣𝙞𝙚𝙨?

Ganjar dan Anies kini selisihnya tinggal 0.9%. Selisihnya di bawah satu persen. Padahal sebelumnya pernah mencapai dua digit bahkan menyentuh lebih dari 20%.

Pada Agustus 2023 selisihnya masih di angka 16.1%. Bahkan selisih ini pernah naik di bulan berikutnya yaitu September menjadi 21.9%. Masuk bulan Oktober 2023, selisih berkurang menjadi 18.1%. November awal 2023 selisih mengecil menjadi 8.3%. Di November akhir 2023, selisih mengecil kembali menjadi 0.9%.

-𝟬𝟬𝟬-

𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝟰 : 𝗦𝗮𝘁𝘂 𝗣𝘂𝘁𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗗𝘂𝗮 𝗣𝘂𝘁𝗮𝗿𝗮𝗻 ?

Prabowo – Gibran dan Anies Muhaimin terus menaik, Ganjar – Mahfud terus menurun. Pada bulan Oktober 2023 elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 36.8%.

November Awal 2023 elektabilitasnya naik menjadi 40.3%, dan naik kembali di November akhir menjadi 42.9%.

Anies – Muhaimin memperlihatkan tren yang sama yaitu naik. Pada Oktober 2023 elektabilitasnya mencapai 17.2%. Awal November naik menjadi 20.3%. November awal naik kembali menjadi 24.0%.

Ganjar – Mahfud secara tren mengalami penurunan. Pada Oktober 2023 elektabilitasnya sebesar 35.3%. November awal 2023 turun menjadi 28.6%. dan Akhir November 2023 turun kembali menjadi 24.9%.

Untuk satu putaran harus ada pasangan Capres yang perolehan suaranya melebihi 50%. Prabowo Gibran saat ini elektabilitasnya sebesar 42.9%. Sehingga untuk melebihi 50% masih butuh tambahan 7.2%.

Untuk masuk dua putaran suara yang dibutuhkan 33.3%. Saat ini elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 24.9% sehingga masih butuh tambahan 8.4%. Untuk Anies – Muhaimin, elektabilitas saat ini 24%, sehingga butuh tambahan 9.3%.

Tambahan persentase Prabowo – Gibran untuk menang satu putaran (7.2%) lebih kecil dibandingkan Ganjar – Mahfud untuk lolos ke putaran kedua (8.4%) atau Anies – Muhaimin lolos ke putaran kedua (9.3%).

Masih tersisa 2 bulan lagi untuk memastikan apakah Pilpres akan berlangsung satu putaran, atau dua putaran.

-𝟬𝟬𝟬-

𝗧𝗲𝗿𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗸𝗲𝘀𝗶𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗿𝗶𝗹𝗶𝘀 𝗗𝗲𝗻𝗻𝘆 𝗝𝗔 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗶𝗻𝗶:

Pertama, Prabowo – Gibran di ambang kemenangan karena selisih elektabilitasnya di atas 18% terhadap kompetitor dan terus menanjak.

Kedua, Ganjar – Mahfud melakukan blunder yang fatal karena menyerang Jokowi, menyebabkan eksodus pemilih yang puas atas Jokowi secara signifikan.

Ketiga, selisih Ganjar dan Anies terus menerus mengecil dan tersisa jarak di bawah 1%.

Keempat, jika tidak ada perubahan strategi menyerang Jokowi, Ganjar dapat dikalahkan Anies dan tersingkir di putaran pertama.

Kelima, Pilpres dapat berlangsung satu putaran jika dalam dua bulan ini Prabowo – Gibran dapat tambahan suara 7.2%.

Keenam, tambahan surat yang diperlukan Prabowo – Gibran untuk menang satu putaran lebih kecil dibandingkan tambahan suara yang diperlukan Ganjar – Mahfud dan Anies – Muhaimin untuk lolos putaran kedua.

Lagu Elvis Presley itu masih populer hingga saat ini: It’s Now or Never. Seperti lagu Elvis, ini menjadi 𝘵𝘩𝘦 𝘭𝘢𝘴𝘵 𝘥𝘢𝘯𝘤𝘦 bagi Prabowo. Jika saat ini ia kembali gagal menang (NOW), maka ia tak akan pernah menjadi Presiden RI (NEVER).

Kini posisi Prabowo- Gibran di ambang kemenangan. Angin bertiup untuk perahu Prabowo – Gibran menuju pantai harapan. Yang penting sejauh di sisa waktu, Prabowo atau Gibran tak melakukan blunder besar. ***

𝗔𝘄𝗮𝗹 𝗗𝗲𝘀𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿 𝟮𝟬𝟮𝟯

Data dan analisa detail dapat dibaca di Link:

https://drive.google.com/file/d/1nrBgjCy4UeAGIyP-Z0SD-8WyuWvP8bpq/view?usp=drivesdk in