4. Kembangkan Sikap Positif Terhadap Cobaan
Dapatkah kita membandingkan masalah hidup kita dengan pencobaan orang lain yang mungkin lebih besar? Kita harus terus-menerus mengingatkan diri kita sendiri bahwa ada seseorang di luar sana yang menghadapi cobaan yang lebih besar dari kita. Seperti pepatah lama, “Saya merasa sedih karena tidak memiliki sepatu, sampai saya melihat seorang pria tanpa kaki”.
Rasulullah allallāhu ‘alayhi wa sallam memberi kita nasihat ketika kita memiliki masalah keuangan:
“Lihatlah orang-orang yang lebih rendah dari Anda dan jangan melihat orang-orang yang lebih tinggi dari Anda, karena ini akan membuat Anda tidak meremehkan Nikmat Allah kepada Anda.” [ Sahih Muslim ]
5. Hadapi Rasa Bersalahmu
Jika rasa bersalah dari suatu dosa membunuh Anda , dan Anda diliputi oleh perasaan bahwa Anda sedang dihukum karena dosa-dosa Anda, maka ketahuilah bahwa subḥānahu wa ta’āla (Maha Suci dan Maha Suci Dia)Rahmat Allah lebih besar. Dia subḥānahu wa ta’āla (Maha Suci dan Maha Suci Dia)menyebutkan terus-menerus dalam Al-Qur’an,
“Tetapi orang-orang yang melakukan kesalahan kemudian bertobat setelah mereka dan beriman – sesungguhnya Tuhanmu, setelah itu, Maha Pengampun dan Penyayang.” [ Qur’an: Surat 7, Ayat 153 ]
Jadi kita harus terus menerus bertaubat kepada Allah subḥānahu wa ta’āla agar kita dijauhkan dari hukuman atas dosa-dosa kita.
Juga Rasulullah allallāhu ‘alayhi wa sallam (damai dan berkah Allah besertanya)bersabda,
“Takwalah (takwa) kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan yang menghapusnya , dan berperilaku baik terhadap manusia” [ 40 Hadis an-Nawawi ]
Biasakan untuk menindaklanjuti perbuatan buruk dengan perbuatan baik, seperti permintaan maaf yang tulus untuk menebus kerusakan yang terjadi, atau memperbanyak perbuatan sukarela.
6. Jangan Meremehkan Doa
Sama seperti WhatsApp, jika kita bisa melihat tanda centang biru setiap kali Allah subḥānahu wa ta’āla mendengar doa kita , betapa menakjubkannya itu? Tapi kita bahkan tidak membutuhkan itu, karena yang lebih menakjubkan adalah janji Allah subḥānahu wa ta’āla kepada kita:
“Dan ketika hamba-Ku bertanya kepadamu, [hai Muhammad], tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku menanggapi seruan pemohon ketika dia memanggil-Ku.” [ Qur’an: Surat 2, Ayat 186 ]
Bagian yang paling menakjubkan tentang ayat ini adalah bahwa Allah subḥānahu wa ta’āla tidak mengatakan, “ketika hamba-Ku yang saleh memanggil-Ku”, Dia subḥānahu wa ta’āla hanya mengatakan – ‘pemohon’, yang bisa siapa saja. Allah subḥānahu wa ta’āla berjanji bahwa Dia subḥānahu wa ta’āla akan mengabulkan permohonan siapa pun tanpa perlu perantara.
Jadi, duduklah di tempat yang tenang, angkat kedua tangan dan bicaralah dengan Allah subḥānahu wa ta’āla. Dialah yang paling mengenalmu, Dia yang bisa kamu keluhkan, Dia yang bisa memperbaiki situasi apa pun untukmu.
Nabi sallallāhu ‘alayhi wa sallam telah berjanji bahwa Allah subḥānahu wa ta’āla menjawab doa kita dalam tiga cara. Dia allallāhu ‘alayhi wa sallam (damai dan berkah Allah besertanya)berkata,
“Tidaklah seorang muslim yang menyeru Tuhannya dengan do’a yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturahmi, melainkan Allah subḥānahu wa ta’āla (Maha Suci dan Maha Suci Dia)akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal: Dia subḥānahu wa ta’āla (Maha Suci dan Maha Suci Dia)akan mengabulkan doanya dengan cepat, atau Dia subḥānahu wa ta’āla (Maha Suci dan Maha Suci Dia)akan menyimpan (pahalanya). untuk) di akhirat, atau Dia subḥānahu wa ta’āla (Maha Suci dan Maha Suci Dia)akan mengalihkan kejahatan yang setara darinya.” [ Jami’ at-Tirmidzi ]
Lanjut halaman berikutnya >>>