Berita  

Umat Kapela Knuamamulak Merayakan Malam Sabtu Aleluya

Umat Kapela Knuamamulak Merayakan Malam Sabtu Aleluya

Porosmedia.com, Kab. Belu Semangat dan antusias umat Katolik Kapela Santo Fransiskus Saverius Knuamamulak menyambut kedatangan sang Juru selamat, Meskipun Cuaca Alam tidak Mendukung ,Dualasi, kecamatan Lasiolat, merayakan malam Paskah dengan melakukan misa Sabtu Aleluya di kapela Santo Fransiskus Saverius ia knuamamulak Dualasi.

Sabtu Aleluya atau perayaan malam Paskah merupakan bagian dari pekan suci Paskah yang dirayakan oleh umat Katolik di seluruh dunia, pada umumnya di stasi Santo Fransiskus Saverius Knuamamulak, Pekan suci ini diawali dengan Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah akan dirayakan besok.

Pater Dismas Longginus Mauk SVD yang memimpin perayaan misa bersama-sama Ratusan umat yang hadir dalam perayaan Sabtu Aleluya Bertempat Kapela Santo Fransiskus Saverius Knuamamulak Dualasi, melalui empat bagian liturgi dalam perayaan ini yaitu, pertama adalah upacara cahaya, kedua upacara sabda, ketiga upacara pembaptisan, dan keempat upacara Ekaristi.

Dalam perayaan Sabtu Aleluya atau malam paskah di meriahkan koor sponsor dari lingkungan Aululik, Asunatar dan lingkungan Loohali, Sabtu (16/04/2022).

Pantauan Awak media di lokasi Kapela Santo Fransiskus Saverius Knuamamulak Dualasi misa perayaan malam Paskah atau Sabtu Aleluya dilaksanakan Tepat pukul 18:00 Wita.

Baca juga:  10 Masjid Agenda Safari Ramadhan Plt Walikota Cimahi

Pelaksanaan misa malam Paskah atau Misa Sabtu Aleluya tersebut mendapat pengamanan ketat dari personel Kepolisian Polsek Lasiolat dan dibantu oleh Anggota THS/THM.

Salah satu bagian dalam perayaan Malam Paskah Atau Sabtu Aleluya yakni Upacara Cahaya dan Madah Pujian Paskah yang rangkaian acara dilakukan di luar gereja dalam kondisi gelap. Saat upacara, imam memberkati api baru yang mengusir kegelapan dan memberi terang ke sekeliling. Ini mau mengibaratkan Yesus yang merupakan cahaya terang dalam kehidupan kita yang kadang kala gelap. Setelah memberkati api, imam akan memberkati lilin Paskah.

Di sini imam menorehkan tanda salib, lambang alpha dan omega serta angka tahun. Tindakan ini untuk menegaskan bahwa Yesus telah ada sejak dulu hingga kini, bahwa Ia adalah Sang Awal dan Sang Akhir. Dan bahwa segala kemuliaan dan kekuasaan adalah milik Yesus. Selain itu, imam menancapkan lima biji dupa pada lilin Paskah di tempat yang sudah ditentukan. Ini melambangkan lima luka Yesus disalib.

Kemudian lilin Paskah dinyalakan dari api baru. Setelah itu diadakan prosesi lilin Paskah menuju ke dalam gereja. Sepanjang perjalanan, ada tiga kali perhentian di mana lilin ditinggikan. Tindakan ini serupa dengan ketika perarakan salib.

Baca juga:  Kejati Jabar Membantu Pemerintah dalam Pelayanan Kesehatan

Angka tiga memang memiliki makna khusus dalam Gereja Katolik, seperti berlangsung di Kapela knuamamulak Dualasi, Tiga kali Petrus menyangkal Yesus, dan tiga kali pula Yesus menantang Petrus apakah dia mencintai-Nya. Dalam jalan salib, Yesus jatuh sebanyak tiga kali. Angka tiga juga mengacu atau acuan pada Tritunggal Mahakudus.

Setelah lilin diletakkan pada tempatnya, acara dilanjutkan dengan Madah Pujian Paskah. Perlu diketahui, lilin umat dinyalakan dengan api yang berasal dari lilin Paskah.

Salah satu tokoh agama di stasi Knuamamulak, Hironimus Halek, mengungkapkan kepada awak media secara singkat berdirinya Kapela knuamamulak. Awal di rencanakan Kapela knuamamulak pada tahun 2014 dan 2017 dirikan salah satu stasi di desa Dualasi yakni Kapela knuamamulak.

Awalnya di stasi ini masih bangunan dengan gedung darurat atau gedung seadanya untuk sementara di pake dalam pelayanan dan perayaan untuk desa Dualasi, desa baudaok dan desa Dualasi Raiulun. Selama 3 tahun Kapela dibangun untuk mendekatkan pelayanan dengan umat yang ada di sekitar wilayah tersebut, mengingat umat dari wilayah knuamamulak mengeluh karena jauh dari pusat paroki Santo Petrus Lahurus, sehingga umat wilayah knuamamulak mendirikan satu Kapela di Dualasi.

Baca juga:  Anggota DPRD Fraksi PKS Wahyu Widyatmoko: Masyarakat Berharap Biaya Pendidikan Swasta Tidak Tinggi

Dan yang menjadi perayaan dan pendukung di kapela knuamamulak antara umat desa Dualasi Raiulun, umat desa Dualasi, umat desa Baudaok tidak menutup kemungkinan yang hadir dalam perayaan di kapela ini sebagian besar juga dan umat dari desa Asumanau, Kata Hironimus Halek.

Ia mengharapkan kepada pusat paroki dan pemerintah setempat untuk membantu memperhatikan pembangunan Kapela knuamamulak, mengingat untuk sementara Kapela knuamamulak belum bisa tampung keseluruhan umat dari wilayah tersebut, Terang Hironimus Halek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *