Superqurban Rumah Zakat: Inovasi Ibadah yang Menjawab Isu Sosial dan Ekonomi

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Di tengah tantangan ketahanan pangan dan kesenjangan sosial, inovasi pengelolaan kurban dari Rumah Zakat melalui program Superqurban mendapat apresiasi penuh dari Pemerintah Kota Bandung. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menilai bahwa inisiatif ini bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga solusi konkret terhadap persoalan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Ini inovasi luar biasa. Daging kurban diolah secara syariah menjadi makanan berkualitas tinggi seperti rendang, kornet, hingga kari instan. Tahan lama dan sangat bermanfaat untuk kondisi darurat,” ujar Erwin saat menghadiri kegiatan di Kiara Artha Park, Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya, Superqurban selaras dengan visi Bandung Unggul dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek pengentasan kelaparan dan pengurangan kemiskinan.

“Program ini membuktikan bahwa secuil daging bisa menjadi sumber harapan. Ini ibadah yang berdimensi luas—bernilai spiritual, sosial, dan ekonomi. Pemerintah Kota Bandung akan terus memberikan dukungan untuk inovasi-inovasi seperti ini,” tegas Erwin.

CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha, menyampaikan bahwa Superqurban telah berjalan selama lebih dari dua dekade, menjadi jembatan solidaritas kemanusiaan dalam momen Iduladha.

Baca juga:  Reuni Besar Alumni SMPN 2 Tasikmalaya Gelar Jalan Santai

“Kami ingin memastikan setiap amanah kurban tersampaikan dengan baik. Selama 25 tahun ini, daging Superqurban telah didistribusikan ke wilayah-wilayah rawan dan konflik seperti Palestina, Myanmar, dan Turki,” ungkap Irvan.

Program ini, lanjutnya, tidak hanya menyasar penerima manfaat secara langsung, tetapi juga memberdayakan peternak lokal melalui skema pemberdayaan berbasis komunitas.

“Melalui program Desaku Berkurban, kami bantu peternak kecil agar memiliki akses pasar, pelatihan, dan pendampingan. Penyembelihan dilakukan sesuai syariat, dan hasilnya bukan hanya dibagikan kepada masyarakat, tapi juga memberi dampak ekonomi langsung kepada peternak,” jelas Irvan.

Lebih dari itu, sebagian hasil dari program tersebut juga digunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak peternak yang tergabung dalam mitra binaan Rumah Zakat.

Irvan menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga filantropi dan pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem sosial yang kuat dan berkelanjutan.

“Kami berharap Rumah Zakat dapat terus menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Bandung. Kolaborasi yang sinergis ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih berdaya dan mandiri,” tandasnya.

Baca juga:  'Cita-Cita Bunda', Edukasi Stunting Lewat Film

Inovasi seperti Superqurban menjadi bukti bahwa ibadah kurban tidak hanya berhenti di bilik spiritualitas, tetapi bisa meluas menjadi gerakan sosial yang transformatif—menghubungkan nilai, ketahanan, dan keberlanjutan.