Porosmedia.com, Bandung – Puncak perayaan Hari Jadi ke-215 Kota Bandung (HJKB) bertajuk “Sumirat Carnival Citylight Bandung” berlangsung semarak pada Sabtu malam, 25 Oktober 2025. Gemerlap cahaya, iring-iringan kendaraan hias, serta antusiasme ribuan warga menjadi penanda betapa kuatnya semangat kebersamaan warga Kota Bandung.
Acara utama berupa pawai kendaraan hias berlampu warna-warni sukses memukau publik yang memadati rute dari Balai Kota hingga Lapangan Tegallega. Sebanyak 60 kendaraan hias dari berbagai instansi, komunitas, dan pelaku usaha ikut ambil bagian dalam karnaval yang dimulai pukul 19.00 WIB.
Rute pawai melewati Jalan Aceh – Jalan Merdeka – Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Suniaraja – Jalan Otto Iskandardinata, dan berakhir di Lapangan Tegallega, tempat pusat kemeriahan berlangsung.
Bazar UMKM dan Hiburan Rakyat Ramaikan Lapangan Tegallega
Sejak siang hari, Lapangan Tegallega telah dipenuhi warga yang menikmati berbagai kegiatan hiburan rakyat, bazar UMKM, hingga penampilan musisi ternama. Malam puncak semakin semarak dengan penampilan Gigi, Pas Band, dan Kuburan Band yang membawa nostalgia sekaligus energi baru bagi warga Kota Bandung.
Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini memberi dampak ekonomi nyata bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bazar yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) terbukti menjadi ruang promosi efektif bagi pelaku usaha lokal.
UMKM Rasakan Manfaat Nyata
Pemilik UMKM Tabso, Tanto, mengaku kegiatan ini sangat membantu dalam memperkuat promosi dan branding produk lokal.
“Manfaatnya besar sekali untuk kami para pelaku UMKM. Di sini kami bisa berjualan tanpa biaya, sekaligus memperkenalkan produk secara luas. Suasananya ramai, musiknya hidup, dan pengunjung antusias. Dampaknya luar biasa bagi penguatan merek lokal Bandung,” ujar Tanto.
Hal senada disampaikan oleh Kanjeng, pelaku usaha maniik.kin, yang berterima kasih atas fasilitas gratis yang diberikan pemerintah kota.
“Kita disponsori oleh Disdagin dan dapat booth gratis dengan fasilitas lengkap. Ini sangat membantu sekali. Kalau untuk acara berbayar, biayanya pasti memberatkan. Jadi program seperti ini benar-benar jadi angin segar,” tuturnya.
Ia juga berharap kegiatan semacam ini terus diperbanyak di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Semoga ke depan semakin banyak event seperti ini yang gratis untuk UMKM, karena dampaknya nyata sekali bagi kami,” tambahnya.
Apresiasi dari Warga dan Penikmat Musik
Kemeriahan karnaval juga meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. Salah seorang warga menilai konsep acara tahun ini mampu menggabungkan hiburan modern dengan nuansa nostalgia khas Bandung.
“Acara ini keren banget. Menampilkan musisi legendaris seperti Pas Band dan Gigi itu langkah yang tepat. Bandung itu kota kreatif, jadi acara seperti ini harus terus dikembangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Salsabila dan Fatimah, pengunjung setia HJKB, mengaku bangga melihat peningkatan kualitas penyelenggaraan dari tahun ke tahun.
“Setiap tahun kami selalu datang. Sekarang acaranya makin tertata dan meriah. Apalagi diadakan di Tegallega yang memang ikon Bandung. Luar biasa,” ungkap Salsabila.
Kemeriahan yang Menguatkan Identitas Kota
“Sumirat Carnival Citylight” tidak hanya menjadi pesta rakyat, tetapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah, seniman, pelaku usaha, dan warga. Dalam satu malam, Bandung menegaskan kembali jati dirinya sebagai kota yang kreatif, inklusif, dan penuh semangat gotong royong.







