Porosmedia.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat menanggapi dampak bencana angin puting beliung yang melanda tiga kecamatan pada Selasa (4/11/2025) petang.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung, sebanyak 289 rumah warga mengalami kerusakan dengan sekitar 900 jiwa terdampak. Rinciannya, 103 rumah di Kecamatan Cinambo (Kelurahan Pakemitan), 93 rumah di Kecamatan Ujungberung (Kelurahan Pasir Jati, Pasanggrahan, dan Suka Mulya), serta 93 rumah di Kecamatan Cibiru (Kelurahan Pasir Biru dan Cisurupan).
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau langsung lokasi terdampak di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Rabu (5/11/2025). Ia menyampaikan rasa prihatin atas kondisi warga dan memastikan langkah cepat pemerintah dalam pemulihan awal pascabencana.
“Dengan penuh rasa prihatin, kami langsung menemui para korban. Banyak rumah rusak berat, sebagian besar tidak bisa lagi ditinggali karena atapnya hilang,” ungkap Farhan.
Ia menegaskan, prioritas utama pemerintah saat ini adalah menjamin keselamatan warga dan mencegah risiko lanjutan. BPBD bersama perangkat kelurahan dan kecamatan diminta melakukan asesmen ulang terhadap tingkat kerusakan dan kebutuhan darurat warga.
“Hal yang paling utama adalah memastikan seluruh warga aman. Jangan sampai ada korban tambahan jika hujan atau angin susulan terjadi,” tegasnya.
Selain penanganan darurat, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung dan Kampung Siaga Bencana telah diterjunkan untuk mendata kebutuhan dasar korban serta menyalurkan bantuan dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Setiap kebutuhan mendesak harus segera terpenuhi. Kelurahan, kecamatan, dan perangkat daerah wajib berkoordinasi secara cepat dan tepat,” tambah Farhan.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot Bandung bekerja sama dengan bank bjb menyalurkan bantuan uang tunai kepada warga terdampak: Rp1 juta untuk rumah rusak ringan, Rp2 juta untuk rusak sedang, dan Rp3 juta untuk rusak berat.
Farhan juga mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah Bandung dan sekitarnya.
“Warga Bandung harus selalu siaga. Kita tidak bisa memprediksi kapan cuaca ekstrem datang, tetapi pemerintah tidak akan tinggal diam. Semua unsur sudah bergerak bersama,” ujarnya.
Ketua RW 07 Kelurahan Pasanggrahan, Asep Kurniawan, mengapresiasi langkah cepat pemerintah kota dalam memberikan bantuan dan kehadiran langsung Wali Kota di lapangan.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Pak Wali. Meskipun bantuan belum sepenuhnya menutup kerugian, ini bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap warganya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 01 RW 07, Lili Yuliani, menceritakan detik-detik saat angin puting beliung menerjang kawasan pemukimannya.
“Awalnya hanya hujan kecil, lalu tiba-tiba angin besar datang. Pohon tumbang, genteng beterbangan, dan garasi roboh. Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul lima sore,” tuturnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, warga masih membutuhkan bantuan logistik tambahan seperti terpal dan bahan bangunan untuk memperbaiki rumah yang rusak, terutama mengingat intensitas hujan di Kota Bandung masih tinggi.
“Pemkot Bandung terus berkoordinasi dengan seluruh unsur, termasuk TNI, Polri, dan relawan kebencanaan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan merata,” tutup Farhan.







