Pemkot Cimahi Menambah Tempat Tidur Di Beberapa Rumkit

Jajat Sudrajat

Cimahi, porosmedia.com – Guna mengantisipasi melonjaknya jumlah pasien Covid-19 yang trennya mengalami kenaikan. Pemkot Cimahi menambah jumlah tempat tidur di beberapa Rumah Sakit bagi yang menjali perawatan dan isoman.

dalam keterangannya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mohammad Dwihadi Isnalini menyebut, dari data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, saat ini tercatat ada sekitar 433 warga Kota Cimahi yang terkonfirmasi aktif positif COVID-19.

Angka tersebut merupakan total keseluruhan kasus yang terdata sejak tahun 2020, yakni 12.832 kasus.
“Setiap hari rata-rata ada penambahan sekitar 50 kasus positif COVID-19, diduga kuat mayoritas kasus aktif varian Omicron,” sebutnya.
Jika melihat angka penularan virus COVID-19 yang sangat cepat, ia meyakini bahwa itu merupakan virus COVID-19 varian Omicron.

“Itu seperti diprediksi juga ditingkat pusat, bahwa kurang lebih 87 persen kasusnya adalah Omicron,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia menjelaskan, hal tersebut diperkuat dengan hasil sampel dari warga Kota Cimahi yang dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Yaitu terdapat 13 warga Kota Cimahi yang dipastikan positif terpapar COVID-19 varian Omicron.
“Data terbaru dari Labkesda itu diambil sampel 13, dan hasilnya positif Omicron,” jelasnya.
Lebih jauh ia menerangkan, dengan adanya penularan dan penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 membuat pihaknya pun akan menambah kapasitas tempat tidur khusus pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan.

“Jika semula kapasitasnya hanya 10 persen tempat tidur kini akan ditambah menjadi 15 persen,” terangnya.

“Sekarang keterisian tempat tidurnya sudah 66 persen dari total kapasitas. Untuk itu rencananya kita akan tambah menjadi 15 persen,” sambungnya.
Ia menambahkan, penularan dan penambahan kasus COVID-19 yang disebut memasuki gelombang ketiga ini memang lebih cepat yang mirip dengan ciri khas Omicron.
Menurutnya, varian ini menyerang saluran pernafasan atas, seperti gejala demam ada tapi tidak terlalu tinggi.
“Maka dari itu masyarakat harus tetap disiplin menerapkan prokes dan mengimbau bagi lansia untuk tetap berdiam diri di rumah, hindari bepergian ke luar daerah,” tandasnya. *** (agus satia negara/jt)

Baca juga:  Mendorong Pertumbuhan Anak, Balita dan Baduta di Bandung diberi Vitamin A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *