Pemkot Bandung perlu Di Reset Ulang, Pesannya Begini!

Avatar photo

Bandung, porosmedia.com – Kota Bandung jangan di buat terpuruk dan tidak maju. itulah ketakutan saya sebagai warga Bandung. dan merasa tahu Bandung, kalaupun tidak seluruhnya.

seingat saya, Bandung memiliki adab dan tata krama luhur. sampai disebut budaya Bandung penuh keramahan. kehidupan bermasyarakatnya menjauhi keributan sosial. bahkan saling bahu membahu membuat daerah kota besar lainnya pun iri.

suhu dan iklim di Bandung sangat sejuk. lingkungan pendidikan atau sekolah di Bandung diburu para pemuda di seluruh Indonesia. karena mengenyam ilmu di Bandung lebih tenang dan nyaman.

fenomena tersebut, pudar tinggal samar bayang untuk kembali ke suasana Bandung jaman dulu. sepertinya, hanya mimpi. tapi ada baiknya ketakutan saya ini perlu diperhatikan juga. bisa jadi, dirasakan ‘pituin’ orang Bandung lainnya.

jika dilihat di sudut pandang pengelolaan pemerintahan kota Bandung. sepatutnya kota Bandung perlu di reset (Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Di komputer atau sistem transmisi data, set ulang menghapus semua kesalahan atau peristiwa yang tertunda dan membawa sistem ke kondisi normal atau keadaan awal, biasanya dengan cara yang terkendali – net) ulang. baik tatanan kotanya, sumber daya manusia dan management kotanya.

Baca juga:  Sayang !! Setiap HJKB Kota Bandung tidak Semua Masyarakat tahu dan bisa Menikmati

Di jamannya Bandung pernah dijuluki kota pendidikan, kota ekonomi kreatif dan kota penggagas budaya baru. tapi kini asumsi saya Bandung semakin terpuruk. bahkan dugaan saya dilemahkan, dipojokkan mungkin dimatikan secara politis.

pertanyaannya ada apa dengan Bandung ? apakah para pejabat dan pemegang otoritas sudah tidak mampu bawa Bandung. atau tidak paham megatur nafas yang semakin sumpek dari berbagai problematik.

bila tidak keluar dari zona nyaman ini. jangan berharap situasi dan kondisi kota Bandung akan berubah cepat. “jangan bermimpi di siang bolong !! bilamana tidak ada perubahan dari adab manusianya dan pengelolaan pemerintah yang masih tertutup, Bandung akan terjun bebas.

karena itu, diperlukan pemangku kebijakan yang lebih pioner, paham karakteristik kota Bandung agar lebih positif menuju cita-cita semua

bergeraklah. jangan duduk manis tanpa membuat legasi pembangunan kota Bandung. tidak usah Mungkir. rasakan, Bandung sudah kritis. ini ulah SDM dan pejabat yang korup bahkan tidak tanggung jawab kepada kotanya sendiri.

Mari berganti pikiran, kita mesti paham, di tahun politik, yang benar jadi salah. malah sebaliknya. Jangan sampai Bandung  jauh dari suasana Gemah, Ripah, Lohjinawi yang sesungguhnya.

Baca juga:  Semarak Ramadan AHSSA Fondation: Berbagi Kebahagiaan dan Perkuat Silaturahmi

catatan ; HRH. Wempy Sayam, ( Pengamat Kebijakan Publik dan Politik’)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *