Porosmedia.com, Bandung – Suasana hangat penuh keakraban terpancar dari momen silaturahmi lintas generasi musisi dan pencinta blues di “Blues Base”, Senin malam, 1 Juli 2025. Bertempat di salah satu kafe musik di kawasan Bandung Wetan, acara ini menjadi ajang pertemuan langka sekaligus penuh makna bagi para pelaku, penggemar, dan pelestari musik blues di Kota Bandung.
Diprakarsai oleh komunitas Bandung Blues Society (BBS), pertemuan ini dihadiri puluhan tokoh musik dari berbagai angkatan—mulai dari veteran blues, pelaku dunia panggung era 70-an, hingga musisi muda yang tengah menapaki jalur independen. Kehangatan terasa dari gestur mereka: pelukan, gelak tawa, hingga jamming spontan yang menggema dari panggung kecil di sudut ruangan.
“Ini bukan sekadar reuni. Ini adalah napas kehidupan bagi komunitas blues Bandung. Kami ingin ruang seperti ini terus hidup, bukan hanya sebagai nostalgia, tapi sebagai ruang edukasi dan regenerasi,” ujar salah satu senior yang juga penggagas acara, Abah Tatang dan Abah Cucu dengan nada emosional.
Tak hanya musisi pria, acara ini juga dimeriahkan oleh kehadiran perempuan dan anak-anak—menandakan bahwa blues tak mengenal sekat usia dan gender. Di tengah suasana kekeluargaan, para anggota komunitas juga berbagi cerita perjuangan hidup di jalur musik, kendala industri, hingga gagasan membentuk wadah legal yang mampu memayungi komunitas blues di Bandung secara lebih serius.
“Bandung punya sejarah panjang soal musik, dan blues adalah salah satu denyut nadi kreatif yang sering terlupakan. Kami ingin ini tidak hanya berhenti di panggung kecil malam ini, tapi menjelma jadi gerakan budaya,” ujar Rudi “Delta”, gitaris sekaligus pengarsip sejarah blues lokal.
Acara malam itu ditutup dengan pertunjukan kolaboratif antar generasi, memainkan lagu-lagu legendaris seperti Sweet Home Chicago, Stormy Monday, hingga Kota Bandung, versi blues akustik yang membuat beberapa penonton menitikkan air mata.
Foto kebersamaan yang diabadikan sekitar pukul 23.00 WIB menunjukkan wajah-wajah lelah namun bahagia. Sebuah bukti bahwa meskipun genre ini kerap dipinggirkan dalam arus utama industri musik, semangat komunitas blues Bandung tak pernah padam.
Komunitas “Blues Base” berencana mengadakan acara serupa setiap bulan, dengan format yang lebih terbuka, mengundang pelajar, budayawan, dan jurnalis musik untuk turut serta. Langkah ini diyakini menjadi salah satu strategi memperkuat posisi blues sebagai bagian dari warisan budaya kota Bandung.