
Porosmedia com — Mekah dan Madinah bukan hanya pusat ritual keagamaan. Dua kota suci ini juga adalah pusat gravitasi politik dunia Islam, sekaligus target perebutan kepentingan global, terutama oleh Amerika Serikat dan Inggris. Menguasai Haramain berarti menguasai legitimasi keagamaan dan pengaruh geopolitik dunia Muslim.
Haramain: Antara Spiritualitas dan Geopolitik
Pusat Spiritualitas Dunia: Menjadi destinasi utama 1,8 miliar umat Muslim.
Pusat Pengaruh Global: Pengendali arah ideologi umat di berbagai belahan dunia.
Aset Strategis: Berdekatan dengan ladang minyak terbesar dunia.
Mengapa Barat Berebut Haramain?
1. Kontrol Narasi Islam
Menentukan tafsir dan wajah Islam yang diakui dunia.
2. Mobilisasi Massa
Mengarahkan atau meredam gerakan sosial dan politik umat Islam.
3. Legitimasi Politik
Memberikan cap keislaman pada penguasa yang diakui dunia Muslim.
Karena itulah, Barat mendorong agar Haramain dikuasai oleh rezim yang bisa dikendalikan secara ideologis dan politik.
Ketakutan Terbesar Amerika dan Sekutunya.
Kebangkitan Politik Islam: Munculnya kekuatan alternatif terhadap dominasi Barat.
Kehilangan Kendali Minyak: Risiko gangguan terhadap pasokan energi global.
Perubahan Tatanan Dunia: Potensi bangkitnya dunia Islam sebagai kekuatan geopolitik baru.
Strategi Barat: “Menguasai Tanpa Menyerang”
Dukungan pada Dinasti Saud: Menjadikan mereka tameng yang loyal pada Barat.
Depolitisasi Islam: Membentuk Islam yang steril dari perjuangan politik.
Pengamanan Akses Energi: Menjaga suplai minyak dunia tetap stabil di bawah pengaruh Barat.
Blokade Kebangkitan Islam Global: Membendung potensi perlawanan sistemik dari dunia Muslim.
Di Balik Topeng Keamanan: Investasi Politik.
Aliansi Militer Rahasia: Mengikat penguasa Haramain dalam kesepakatan jangka panjang.
Penguasaan Minyak: Memastikan keberlanjutan dominasi energi global.
Kontrol Ideologi Islam: Membentuk citra Islam yang tunduk pada kepentingan geopolitik Barat.
Waktunya Umat Islam Membuka Mata
Mekah dan Madinah lebih dari sekadar tujuan ibadah. Mereka adalah pusat perebutan kekuasaan dunia.
Jika umat Islam tetap memandangnya sebatas ritual, tanpa memahami permainan geopolitik global, maka kemandirian dan martabat umat akan terus dipermainkan.
Inilah saatnya umat menyadari: menjaga Haramain berarti bukan hanya menjaga kesucian ritual, tapi juga menjaga independensi politik umat Islam dunia.
Ayi Koswara
CEO FlexLive | Founder Balanced Path Academy