H. Iman Lestariyono, S.Si, S.H. Legislator Tekun, Humanis, dan Berintegritas di DPRD Kota Bandung

Avatar photo

Porosmedia.com – H. Iman Lestariyono merupakan salah satu figur utama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD Kota Bandung yang dikenal dengan gaya kepemimpinan bersahaja namun progresif. Ia menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung periode 2024–2029, sekaligus menjadi anggota Badan Musyawarah dan Badan Anggaran, dua posisi strategis yang menunjukkan kepercayaan penuh dari internal lembaga dan fraksinya.

Lahir di Bandung pada 3 Juli 1976, Iman Lestariyono tumbuh besar di lingkungan perkotaan yang sarat dinamika sosial dan semangat keislaman yang kuat. Ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 2 Bandung (1991–1994) dan melanjutkan studi ke jenjang Sarjana Sains di Institut Teknologi Bandung (ITB), tempat ia menimba ilmu dan nilai-nilai intelektual sejak 1994 hingga lulus pada 2001.

Selain berlatar belakang teknik, ia juga menyandang gelar Sarjana Hukum, memperkaya kompetensinya dalam pembentukan regulasi dan kebijakan publik.

Karier sosial-politiknya bermula dari basis masyarakat akar rumput. Sejak tahun 1997, Iman aktif sebagai Sekretaris Pengurus RW 05 Sekeloa, lalu meningkat menjadi Sekretaris DPD PKS Kota Bandung (2015–2019). Dedikasi itu membawanya dipercaya menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung periode 2019–2024, sebelum akhirnya menempati posisi strategis sebagai Ketua Komisi IV pada periode berikutnya.

Baca juga:  Tangan-tangan kotor (sengaja) lakukan Media Spin dalam kasus Elpiji 3 Kg ?

Kiprahnya dalam politik lokal senantiasa mengakar pada prinsip pelayanan masyarakat dan advokasi publik berbasis nilai-nilai Islam dan keadilan sosial.

Komisi IV yang dipimpinnya memiliki cakupan bidang krusial, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan anak dan pemberdayaan sosial. Di bawah kepemimpinannya, Komisi IV dikenal aktif turun ke lapangan dan responsif terhadap dinamika masyarakat.

Advokasi pendidikan inklusif dan gratis: Ia secara konsisten mendesak Dinas Pendidikan untuk menghapuskan praktik diskriminatif dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan menjamin akses pendidikan bagi anak dari keluarga rentan melalui program Kartu Bandung Masagi dan DTKS.

Pengawasan layanan kesehatan masyarakat: Lewat kunjungan lapangan dan sidak ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit, Iman memastikan pelayanan dasar di sektor kesehatan berjalan optimal, khususnya bagi warga miskin dan penyandang disabilitas.

Perlindungan perempuan dan anak: Di bawah naungan Komisi IV, ia mendorong peningkatan alokasi anggaran untuk program penguatan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat, serta perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca juga:  Ada Ratusan Spanduk Dugaan Kecurangan dan Dukung Hak Angket Terpasang di Jalanan Kota Bandung

H. Iman Lestariyono dikenal sebagai figur yang rendah hati, mudah ditemui, dan solutif dalam menyikapi aduan warga. Ia sering turun langsung ke lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian pemerintah—mulai dari kawasan padat penduduk hingga pusat layanan publik—untuk memastikan keputusan legislatif berpijak pada kebutuhan riil masyarakat.

Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan bahwa tugas legislatif bukan sekadar memproduksi perda, melainkan menghadirkan kebijakan yang membela rakyat kecil, memperbaiki sistem, dan membangun Bandung yang lebih adil dan sejahtera.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Iman Lestariyono tercatat tidak memiliki status hukum bermasalah serta dikenal luas sebagai sosok legislator yang antikorupsi dan bersih dari praktik-praktik transaksional selama masa jabatannya. Ia juga aktif dalam pendidikan politik dan pelatihan kader di lingkungan PKS serta komunitas keagamaan di Kota Bandung.

Iman Lestariyono bukan hanya sekadar nama dalam daftar anggota dewan, melainkan legislator yang aktif mendengarkan, bergerak, dan memperjuangkan. Ia menjadi representasi dari politik yang lebih etis, beradab, dan berpihak—bukan pada kekuasaan, tetapi pada rakyat yang mengamanahinya.

Baca juga:  Mengenang Kang Asep, Dari Narasumber Jadi Penyiar Tetap "Renda Budaya" Radio Sonata 47 AM

Dalam periode jabatan 2024–2029 ini, publik berharap lebih banyak inovasi kebijakan dan terobosan sosial lahir dari tangan-tangan amanah seperti dirinya.