Gunung Tengkorak Bison: Jejak Kelam Penindasan Penduduk Asli Amerika

Avatar photo

Porosmedia.com — Sebuah foto dari abad ke-19 memperlihatkan dua pria berpakaian jas hitam, berdiri di atas sebuah gundukan raksasa yang tak lazim—tumpukan tengkorak bison yang menjulang tinggi seolah menantang langit. Bagi banyak orang, gambar ini adalah potret mengerikan dari sebuah perburuan brutal.

Namun, di balik bingkai foto yang membekukan waktu itu, tersembunyi kisah tragis yang jauh lebih kelam.

Gundukan tengkorak bison itu bukan hanya akibat dari perburuan yang serakah. Ia adalah simbol nyata dari strategi sistematis untuk membinasakan makhluk yang menjadi pusat kehidupan masyarakat adat Amerika Utara.

Bison adalah sumber pangan utama, pakaian, tempat berlindung, dan ruh kebudayaan bagi suku-suku asli di Great Plains. Ketika bison dimusnahkan, yang hancur bukan hanya kawanan hewan, tapi juga keberlangsungan hidup dan kebebasan masyarakat adat.

Para penjajah kulit putih, dengan perhitungan yang dingin, sengaja menghapus bison dari muka bumi sebagai taktik kolonial.

Dengan menghilangkan bison, mereka memaksa penduduk asli meninggalkan cara hidup nomaden mereka dan masuk ke dalam wilayah-wilayah reservasi yang sempit dan terkontrol. Tindakan itu adalah bagian dari kebijakan genosida budaya, menghancurkan sebuah peradaban yang telah berakar selama ribuan tahun.

Baca juga:  Perjalanan panjang dan rumit Funky Kopral

Lebih dari sekadar cerita masa lalu, pemusnahan bison adalah warisan luka yang masih terasa hingga kini. Ekosistem terganggu, budaya yang nyaris punah, dan keadilan yang masih diperjuangkan oleh keturunan masyarakat adat.

Gunung tengkorak bison bukan hanya tumpukan tulang belulang. Ia adalah monumen sunyi dari keangkuhan kolonialisme, saksi bisu dari ketidakadilan yang mendalam, dan peringatan bahwa sejarah tak pernah bisa dilupakan.

Sumber : BBCNEWSINDONESIA

#SejarahKelam
#PenindasanPendudukAsli
#PembantaianBison
#KolonialismeAmerika
#LukaBudaya
#JejakPenjajahan
#PelajaranDariMasaLalu