Porosmedia.com — Gelar Mpu dalam sejarah Nusantara merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian luar biasa di bidang tertentu, seperti seni, sastra, filsafat, ilmu keagamaan, atau teknologi. Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas keunggulan intelektual, spiritual, dan keterampilan seseorang, terutama pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti di Jawa dan Bali.
Kata “Mpu” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “tuan” atau “orang terhormat.” Pada praktiknya, gelar ini tidak hanya menunjukkan status sosial, tetapi juga peran penting dalam menghasilkan karya yang abadi dan berpengaruh bagi perkembangan budaya dan peradaban Nusantara.
Peran & Fungsi Mpu
Mpu memiliki fungsi yang beragam, tergantung pada bidang keahliannya:
1. Pengrajin dan Teknolog: Mpu di bidang ini biasanya dikenal sebagai ahli dalam membuat senjata, keris, atau benda-benda logam lainnya.
2. Sastrawan dan Filsuf: Mpu di bidang sastra dan filsafat menghasilkan karya-karya yang menjadi landasan pemikiran dan keagamaan.
3. Guru Spiritual: Sebagai pemimpin keagamaan, Mpu memberikan ajaran moral dan spiritual kepada masyarakat.
Gelar ini juga sering digunakan untuk menunjukkan pencapaian tertinggi seseorang di bidang seni dan ilmu pengetahuan pada masa itu.
Mpu-Mpu terkenaldi masa lalu
Beberapa Mpu yang terkenal dalam sejarah Nusantara meliputi:
1. Mpu Gandring
Seorang empu pengrajin keris legendaris pada masa Kerajaan Singhasari. Namanya diabadikan dalam cerita Ken Arok dan Ken Dedes, di mana keris buatannya menjadi alat pembunuhan dan simbol kekuasaan.
2. Mpu Sindok
Pendiri Dinasti Isyana di Jawa Timur pada abad ke-10. Ia dikenal sebagai raja yang juga seorang filsuf dan penulis.
3. Mpu Kanwa
Sastrawan besar dari Kerajaan Kediri pada abad ke-11. Penulis kitab Arjuna Wiwaha, sebuah kakawin yang mengisahkan petualangan Arjuna, salah satu Pandawa dalam Mahabharata.
4. Mpu Panuluh
Pengarang besar pada masa Kerajaan Kediri.
Dikenal atas karya-karyanya seperti Kakawin Hariwangsa dan Kakawin Gatotkacasraya, yang memperkaya sastra Jawa kuno.
5. Mpu Tantular
Sastrawan terkenal dari era Majapahit pada abad ke-14. Pencipta kakawin Sutasoma, yang memuat semboyan terkenal “Bhinneka Tunggal Ika,” yang menjadi dasar semboyan negara Indonesia.
6. Mpu Prapanca
Penulis kitab Negarakertagama, yang merupakan salah satu sumber utama sejarah Majapahit. Ia mendokumentasikan perjalanan Raja Hayam Wuruk dan kejayaan Majapahit.
7. Selain itu masih banyak beberapa Mpu yang lain seperti Mpu Supo, Mpu Sedah dan Mpu Panuluh dan yang lainnya.
Warisan gelar Mpu masih dapat dirasakan hingga saat ini melalui karya sastra, filsafat, dan seni yang mereka hasilkan. Gelar ini menjadi simbol penghormatan kepada intelektual dan seniman pada masanya. Bahkan hingga kini, pengrajin keris di Bali dan Jawa masih menghormati tradisi yang diwariskan oleh para empu terdahulu.
Gelar Mpu mencerminkan puncak keahlian dan pengabdian seseorang kepada masyarakat Nusantara pada masa lalu. Para Mpu terkenal, seperti Mpu Gandring, Mpu Tantular, dan Mpu Prapanca, tidak hanya meninggalkan karya yang abadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.
Referensi:
1. Hall, K. R. (1985). Maritime Trade and State Development in Early Southeast Asia.
2. Negarakertagama oleh Mpu Prapanca.
3. Kakawin Sutasoma oleh Mpu Tantular.
#fyp #fbpro #sejarahindonesia #sejarah #history